Thursday, November 30, 2017

MAKALAH Sejarah Manusia Purba di Indonesia

KATA PENGANTAR
         
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Sejarah membuat makalah. Pada kesempatan kali ini kami menulis makalah dengan judul “Manusia Purba di Indonesia”.
 Secara garis besar karya tulis ilmiah ini disusun secara ringkas dan sistematis agar para pembaca lebih mudah memahami isi makalah ini. Isi makalah ini tersusun atas pendahuluan, kajian pustaka, pembahasan, dan penutup serta lampiran yang sudah ditulis secara singkat dan jelas.
Pengetahuan ini masih jauh dari lengkap dan sempurna untuk menjangkau pengetahuan-pengetahuan yang semakin hari semakin banyak berkembang.
Menyadari kekurangan yang ada pada makalah yang kami tulis ini, dengan kerendahan hati penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalah yang kami tulis akan datang lebih baik dan sempurna. Kami sebagai penyusun berharap semoga makalah yang telah ditulis ini bermanfaat bagi pembaca. Amiin.



Blitar, September 2015

            Penyusun





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan Makalah................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................................ 3
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................... 4
      3.1  Sejarah Manusia Purba di Indonesia.......................................................................4
3.2 Jenis-Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia...................................... 5
3.3 Lokasi Penemuan Fosil Manusia Purba di Indonesia............................................. 9
BAB IV PENUTUP............................................................................................................. 14
4.1 Kesimpulan........................................................................................................... 14
4.2 Saran..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 15
LAMPIRAN......................................................................................................................... 16




BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang

Manusia yang hidup pada zaman pra aksara sekarang sudah berubah menjadi fosil. Penemuan-penemuan fosil ini banyak disumbang oleh Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan wilayah tropis dan mempunyai iklim yang cocok dihuni manusia kala itu. Fosil manusia yang ditemukan di Indonesia dalam perkembangan terdiri dari beberapa jenis. Penemuan-penemuan fosil sangat berguna bagi perkembangan ilmu sejarah sekarang ini. Baik dalam hal menjelaskan kehidupan manusia kala itu maupun hewan yang pernah hidup dan bagaimana evolusi manusia hingga menjadi sekarang ini. Dilihat dari hasil penemuan di Indonesia maka dapat dipastikan Indonesia mempunyai banyak sejarah peradapan manusia mulai saat manusia hidup. Hal ini diketahui dari kedatangan para ahli dari Eropa pada abad ke-19, dimana mereka tertarik untuk mengadakan penelitian tentang fosil manusia di Indonesia. Dengan begitu ilmu sejarah akan terus berkembang sejalan dengan fosil-fosil yang ditemukan. Itu sebabnya makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih jelas dan terperinci mengenai manusia purba yang ditemukan di Indonesia.

1.2    Rumusan Masalah
Masalah yang akan ditulis pada makalah ini dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1   Bagaimana sejarah manusia purba di Indonesia?
1.2.2   Bagaimana jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia?
1.2.3   Dimana saja lokasi penemuan fosil manusia purba di Indonesia?

1.3    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari makalah adalah sebagai berikut:
1.3.1   Menjelaskan sejarah manusia purba di Indonesia.
1.3.2   Mendiskripsikan jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia.
1.3.3   Menjelaskan lokasi penemuan fosil manusia purba di Indonesia

1.4    Manfaat Penulisan Makalah
1.4.1        Bagi pembaca. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan tentang kehidupan manusia purba di Indonesia pada zaman dahulu.
1.4.2        Bagi Penulis. Dapat menjadi informasi berharga bagi para penulis guna menciptakan tulisan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat untuk bisa mengetahui kehidupan manusia purba di Indonesia.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pernahkah kamu mendengar tentang Situs Manusia Purba Sangiran? Kini Situs Manusia Purba Sangiran telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia, tentu ini sangat membanggakan bangsa Indonesia. Pengakuan tersebut tentu didasari berbagai  pertimbangan  yang kompleks. Satu di antaranya karena  di  wilayah  tersebut tersimpan ribuan peninggalan manusia purba yang menunjukkan proses kehidupan manusia dari masa lalu. Sangiran telah menjadi sentral bagi kehidupan manusia purba. Berbagai penelitian dari para ahli juga dilakukan di sekitar Sangiran. Beberapa temuan fosil di Sangiran telah mendorong para ahli untuk terus melakukan penelitian termasuk di luar Sangiran. Dari Sangiran kita mengenal beberapa jenis manusia purba di Indonesia. Setelah ditetapkan sebagai warisan dunia, Situs Manusia Purba Sangiran dikembangkan sebagai pusat penelitian dalam negeri dan luar negeri, serta sebagai tempat wisata. Selain itu Sangiran juga memberi manfaat kepada masyarakat di sekitarnya, karena pariwisata di daerah tersebut.


BAB III
PEMBAHASAN

Makalah ini membahas tentang sejarah manusia purba di Indonesia, jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, dan lokasi penemuan fosil manusia purba di Indonesia.

3.1         Sejarah Manusia Purba di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu tempat ditemukannya fosil manusia purba. Ini artinya, Indonesia pada masanya pernah didiami oleh manusia purba. Kenyataan ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu tempat penting bagi para ahli yang akan melakukan studi tentang manusia purba. Adapun tempat lain yang juga ditemukan fosil manusia purba yaitu Prancis, Jerman, Belgia, dan Cina.
Faktor apakah yang membuat Indonesia menjadi tempat menarik untuk didiami oleh manusia purba? Kita tahu, kehidupan manusia purba masih sangat bergantung oleh alam. Jadi besar kemungkinan faktor utama yang menarik manusia purba untuk mendiami Indonesia adalah kesuburan tanahnya serta kekayaan akan faunanya. Sejak 10.000 tahun yang lalu ras-ras manusia seperti yang kita kenal sekarang ada di Indonesia. Pada kala Holosin dikenal dua ras, yaitu ras Austromelanosoid dan ras mongoloid. Ras Austromelanosoid mempunyai ciri-ciri tubuh agak besar, tengkorak kecil, rahang kedepan, hidung lebar, alat pengunyah kuat. Ras mongoloid memiliki ciri-ciri tubuh lebih kecil, tengkorang sedang, muka lebar dan datar, hidung sedang. Temuan rangka manusia Pos Plestosin di pantai timur Sumatera Utara, gua-gua di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara. Sisa-sisa manusia di langsa tamiang dan binjai menunjukkan ciri-ciri austromelanosoid.

Dengan melihat keadaan di Sumatera Timur dan membandingkan dengan keadaan di pantai selat Malaka, manusia ini memakan bintang laut, kerang laut, dan ikan, disamping beberapa hewan darat, seperti babi dan badak. Manusia ini juga telah mengenal api, mengubur mayat, dan upacara tertentu. Pada saat bersamaan di gua lawa, sampung, ponorogo, didapati manusia yang termasuk ras Austromelanosoid. Mereka hidup dari binatang buruan, seperti kerbau, rusa, dan gajah.
Di Flores, yaitu Liang Toge, Liang Momer, dan Liang Panas didapatkan sisa-sisa manusia yang menunjukkan ciri-ciri Austromelanooid. Di Liang Toge, Flores Barat manusianya diperkirakan hidupnya secara meramu dan berburu. Dari data tersebut maka populasi di Indonesia di kala Pos Plestosin: Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara didiami ras Austromelanosoid dengan sedikit unsur Mongoloid, tapi di Sulawesi selatan menunjukan ras mongoloid. Mungkin karena pengaruh mongoloid melalui Filipina – Kalimantan – Sulawesi.

Kehidupan praaksara di Indonesia dimulai sejak munculnya manusia purba. Berdasarkan banyaknya fosil purba yang ditemukan, menunjukkan bahwa Indonesia merupakan tempat yang menarik bagi manusia purba untuk ditempati. Oleh karena itu, Indonesia menjadi sangat penting bagi para ilmuan

3.2         Jenis-Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia
Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli, fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia dapat dibedakan menjadi Meganthropus, Pithecanthropus, dan Homo sapiens.
3.2.1   Meganthropus
Jenis manusia purba ini berdasarkan penelitian von Koenigswald di Sangiran pada tahun 1936 dan 1941. Ukuran fisik manusia purba jenis ini serba besar dan bentuknya tegap. Para ahli kemudian menamai manusia purba jenis ini Meganthropus paleojavanicus yang artinya manusia raksasa dari Jawa. Diperkirakan makanan manusia jenis ini adalah tumbuhan dan masa hidupnya pada zaman Pleistosen Awal.
Berdasarkan fosil yang ditemukan, para ahli menduga Meganthropus paleojavanicus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)      Tulang pipi yang tebal
2)      Otot kunyah yang kuat
3)      Kening menonjol
4)      Memiliki tonjolan belakang yang tajam
5)      Tidak memiliki dagu
6)      Memiliki perawakan yang tegap
7)      Memakan jenis tumbuhan
8)      Geraham besar
9)      Bentuk muka diduga masih masif
10)  Bentuk gigi homonin
11)  Permukaan kunyah tajuk terdapat banyak kerut

Fragmen fosil Meganthropus yang ditemukan masih sangat sedikit. Sampai sekarang belum ditemukan perkakas atau alat-alat yang digunakan oleh Meganthropus. Para ahli mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi keberadaan dan kebudayaan yang ditingalkan. Oleh karena itu, para ahli masih berbeda pendapat tentang keberadaan Megantropus. Sebagian ahli menganggap sebagai Pithecanthropus, tetapi ada juga ahli yang menganggapnya sebagai Australopithecus.

3.2.2 Pithecanthropus
Manusia purba jenis Pitchecanthropus banyak ditemukan di Indonesia nama Pitchecanthropus berasal dari dua kata yaitu pithecos dan anthropus. Fosil Pitchecanthropus dapat ditemukan di Trinil, Mojokerto, Kedungbrubus, Sangiran, Sambungmacan, dan Ngandong. Daerah-daerah tersebut diduga masih berupa padang rumput dengan pohon-pohon jarang sehingga cocok sebagai daerah perburuan. Manusia jenis ini hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka tinggal di tempat terbuka dan hidup berkelompok.

Secara umum Pithecanthropus memiliki ciri-ciri berubuh tegap dengan tinggi badan 165-180 cm, alat pengunyahnya tidak sehebat Meganthropus, belum ada dagu dan hidungnya lebar dengan volume otak berkisar 750-1.300 cc. Pithecanthropus hidup sekitar 2,5 juta-200 ribu tahun yang lalu. Beberapa jenis Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia antara lain Pithecanthropus mojokertensis, Pithecanthropus erectus, dan Pithecanthropus soloensis. Setiap jenis manusia purba tersebut memiliki ciri fisik yang berbeda.

3.2.2.1 Pithecanthropus mojokertensis
Pithecanthropus mojokertensis (manusia kera dari Mojokerto) merupakan manusia purba jenis Pithecanthropus tertua yang ditemukan di Indonesia. Manusia purba jenis ini diperkirakan hidup sekitar 2,5-1,25 juta tahun yang lalu. Pithecanthropus mojokertensis ditemukan oleh von Koeningswald di Mojokerto pada tahun 1936. Fosil yang berhasil ditemukan berupa tengkorak anak-anak, atap tengkorak, rahang atas, rahang bawah, dan gigi lepas. Berdasarkan temuan tersebut, ciri-ciri Pithecanthropus mojokertensis dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1)      Tulang pipi kuat
2)      Berbadan tegap
3)      Tonjolan kening tebal
4)      Otot tengkuk kukuh
5)      Muka menonjol ke depan
6)      Volume otak 650-1.000 cc

3.2.2.2 Pithecanthropus erectus atau Homo erectus

Pithecanthropus erectus (manusia kera berjalan tegak) merupakan manusia purba yang memiliki persebaran paling luas. Sehingga frakmen yang ditemukan lebih banyak. Fragmen fosil yang berhasil ditemukan antara lain atap tengkorak, tulang paha, rahang bawah, gigi lepas, dan tulang kering. Sebagian besar fosil ditemukan di tepi Sungai Bengawan Solo. Berdasarkan fosil yang ditemukan, para ahli menduga ciri-ciri Pitchecanthropus Erectus sebagai berikut:
1)      Tinggi badan sekitar 160 – 180 cm
2)      Volume otak berkisar antara 750 – 1000 cc
3)      Bentuk tubuh dan anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
4)      Alat pengunyah kuat
5)      Bentuk geraham besar dengan rahang yang sangat kuat
6)      Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
7)      Bentuk hidung tebal dan lebar
8)      Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
9)      Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang
Sedangkan, hasil budaya Pithecanthropus erectus antara lain:
-Kapak perimbas
-Kapak penetak
-Kapak gengam
-Pahat gengam
-Alat serpih
-Alat-alat tulang

3.2.3 Homo

Hasil penelitian Van Koeningswald menyimpulkan bahwa makhluk yang diberi nama homo ini memiliki tingkatan lebih tinggi dibanding Pitchecanthropus Erectus dan Meganthropus. Bahkan manusia purba jenis homo dapat dikatakan sebanding dengan manusia biasa. Di Indonesia ditemukan tiga jenis fosil homo, yaitu Homo soloensies, Homo wajakensis, dan Homo florensiensis.

3.2.3.1 Homo soloensies

Nama Homo soloensies berarti manusia dari solo. Fosil ini ditemukan oleh von Koeningswald di daerah Ngandong, tepi Sungai Bengawan Solo antara tahun 1931-1934. Manusia jenis ini diperkirakan hidup sekitar 900-200 ribu tahun yang lalu.
Ciri-ciri Homo Soloensis:
-          Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
-          Tinggi badan antara 130 – 210 cm
-          Berat badan 30-150 kg
-          Otot tengkuk mengalami penyusutan
-          Muka tidak menonjol ke depan
-          Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
Hasil Budaya Homo Soloensis
-    Kapak gengam / Kapak perimbas
-    Alat serpih
-    Alat-alat tulang
-    Alat-alat zaman dahulu

3.2.3.2 Homo Wajakensis

Nama Homo wajakensis berarti manusia dari wajak. Fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois di Desa Wajak, Tulungagung pada tahun 1889. Manusia purba ini diperkirakan hidup sekitar 40-25 ribu tahun yang lalu. Menurut Eugene Dubois, Homo wajakensis termasuk ras Australoid dan bernenek moyang Homo soloensis. Von Koeningswald memasukkan Homo wajakensis dalam jenis Homo sapiens (manusia cerdas) karena sudah mengenal upacara penguburan.

3.2.3.3 Homo florensiensis

Pada tahun 2003 para ilmuwan dari Australia dan Indonesia melakukan peggalian di gua Liang Bua, Flores. Mereka berhasil menemukan fosil tengkorak manusia purba yang memiliki bentuk mungil atau hobbit. Manusia purba yang ditemukan di Gua Liang Bua tersebut kemudian diberi nama Homo Floresiensis. Ukuran manusia  ini tidak lebih besar dari anak-anak usia lima tahun. Homo Floresiensis diperkirakan memiliki tinggi badan 100 cm dan berat badan 30 kg. Selain itu, mereka sudah berjalan tegak dan tidak memiliki dagu. Manusia purba ini hidup di Kepulauan Flores sekitar 18.000 tahun lalu. Homo floresiensis hidup sezaman dengan gajah-gajah pigmi (gajah kerdil) dan kadal-kadal raksasa (komodo) di Flores.
   Menurut tim ilmuwan yang menemukan fosil tersebut. Homo floresiensi merupakan keturunan spesies Homo erectus yang hidup di Asia Tenggara sekitar 1 juta tahun lalu. Akibat proses seleksi alam, tubuh mereka berevolusi menjadi bentuk yang lebih kecil. Hipotesis ini didasarkan pada penemuan berbagai peralatan yang biasa digunakan oleh Homo erectus di sekitar fosil Homo floresiensis. Selain itu, di Flores ditemukan fosil stegodon (gajah purba) berukuran kecil. Penemuan ini semakin menguatkan ipotesis para ilmuwan bahwa banyak makhluk hidup di pulau ini menyesuaikan diri dengan habitatnya dengan cara menjadi lebih kecil.

Sementara itu, dalam jumlah ilmiah Nature para ilmuwan lan menjelaskan Homo Floresiensis sebagai spesies baru manusia. Akan tetapi, pendapat ini ditentang oleh para peneliti dari Universitas Gadjah Mada. Menurut mereka, Homo floresiensis bukan merupakan spesies baru, melainkan nenek moyang dari orang-orang katai Flores yang menderita penyakit microcephalia, yaitu bertengkorak kecil dan berotak kecil. Sampai sekarang penyakit tersebut masih ditemukan pada beberapa penduduk yang hidup di sekitar Gua Liang Bua.

3.3    Lokasi Penemuan Fosil Manusia Purba di Indonesia

            Penemuan fosil manusia purba untuk sementara ini yang paling banyak ditemukan berada di Pulau Jawa. Meskipun di daerah lain tentu juga ada, tetapi para peneliti belum berhasil menemukan tinggalan tersebut atau masih sedikit yang berhasil ditemukan, misalnya di Flores. Berikut ini akan dipaparkan mengenai penemuan penemuan penting fosil manusia di beberapa tempat.

3.3.1    Sangiran

          Secara geografis, Sangiran terletak di kaki Gunung Lawu dan sekitar 15 km dari lembah Sungai Bengawan Solo. Sangiran dianggap pusat peradaban besar, penting, dan lengkap manusia purba di Indonesia, bahkan dunia. Sangiran merupakan pusat perkembangan manusia dunia yang memberikan petunjuk tentang keberadaan manusia sejak 150.000 tahun yang lalu.

          Karakteristik wilayah Sangiran berbentuk menyerupai kubah raksasa berupa cekungan besar di pusat kubah akibat erosi di bagian puncaknya. Kubah raksasa tersebut diwarnai dengan perbukitan bergelombang. Kondisi deformasi geologis itu menyebabkan tersingkapnya berbagai lapisan batuan yang mengandung fosil-fosil manusia puba dan binatang, termasuk artefak. Lapisan batuan Sangiran memperlihatkan proses evolusi lingkungan yang sangat panjang. Proses itu dimulai dari formasi Kalibeng berlanjut pada formasi Pucangan, formasi Kabuh, dan formasi Notopuro.

          Penelitian purbakala di Sangiran diawali oleh P.E.C. Schemulling pada tahun 1864, dengan laporan penemuan fosil vertebrata dari Kalioso, bagian dari wilayah Sangiran. Semenjak dilaporkan Schemulling situs itu seolah-olah terlupakan dalam waktu yang lama. Selanjutnya, pada tahun 1895 Eugene Dubois mendatangi tempat ini, tetapi Dubois tidak menghasilkan temuan sehingga dokter dan ahli anatomi tidak berminat untuk melanjutkannya. Pada tahun 1932, seorang ahli geografi, L.J.C. van Es, membuat peta geologi di kawasan Sangiran dengan skala 1:20.000. peta ini kemudian dimanfaatkan oleh Gustav Heindrich Ralph von Koeningswald pada tahun 1934 untuk melakukan survei eksploratif wilayah Sangiran.

          Berbekal peta tersebut, Koeningswald berhasil menemukan berbagai peralatan manusia purba. Di sela-sela survei tersebut, pada tahun 1936 seorang penduduk menyerahkan sebuah fosil rahang kanan manusia purba kepada Koeningswald. Inilah temuan pertama fosil manusi purba yang diberi kode S1 (Sangiran 1). Sejak saat itu hingga 1941, ditemukan fosil manusia purba Homo erectus. Homo erectus merupakan takson paling penting dalam sejarah manusia, sebelum masuk pada tahapan manusia Homo sapiens, manusia modern.

          Sejak penemuan von Koeningswald, situs Sangiran menjadi sangat terkenal dan secara resmi ditetapkan sebagai Warisan Dunia pada tahun 1966, yang tercantum dalam Nomor 593 Daftar Warisan Dunia (World Heritage List) UNESCO.

3.3.2   Trinil, Ngawi, Jawa Timur

          Trinil merupakan sebuah situs paleoantropologi di pinggiran Bengawan Solo. Penelitian kehidupan manusia purba di Trinilsudah dilakukan jauh sebelum penelitian yang dilakukan von Koeningswald di situs Sangiran. Penelitian manusia purba di Trinil dilakukan pertama kali oleh Eugene Dubois.
        Penelitian Eugene Dubois diawali dengan penggalian pada endapan aluvial Bengawan Solo dan dari lapisan tersebut ditemukan tulang rahang. Dalam penggalian berikutnya, Eugene Dubois berhasil menemukan gigi geraham, bagian atas tengkorak, dan tulang paha kiri. Eugene Dubois memberi nama penemuannya Pithecanthropus erectus yang berarti manusia kera berjalan tegak. Pada masa sekarang para ahli sepakat menyebut Pitechanthropus erectus dengan sebutan Homo erectus yang artinya manusia berjalan tegak.
        Tengkorak Pithecanthropus erectus dari Trinil sangat pendek tetapi memanjang ke belakang. Volume otaknya sekitar 900 cc, di antara otak kera (600 cc) dan otak manusia modern (1.200-1.400 cc). Tulang kening sangat menonjol dan di bagian belakang mata terdapat penyempitan yang sangat jelas, menandakan otak yang belum berkembang. Pada bagian belakang kepala terlihat bentuk meruncing yang diduga pemiliknya merupakan perempuan. Berdasarkan kaburnya sambungan perekatan antartulang kepala, ditafsirkan individu ini telah mencapai usia dewasa.

        Penemuan manusia purba jenis Homo erectus oleh Eugene Dubois telah mendorong beberapa penelitian lain. Pada tahun 1907-1908 Selenka melakukan penelitian dan penggaian di Desa Trinil. Dalam penelitiannya ini, Lenere Selenka tidak berhasil menemukan fosil manusia. Akan tetapi, ia berhasil menemukan fosil-fosil hewan dan tumbuhan yang dapat memberikan dukungan untuk menggambarkan lingkunga hidup Homo erectus. Inilah penelitian pertama yang mengaitkan fosil manusia dengan lingkungan alamnya.

3.3.3   Ngandong
          Ngandong merupakan sebuah desa di tepi Bengawan Solo dalam wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pada tahun 1933, Ter Haar, Oppenoorth, dan von Koeningswald melakukan penelitian di daerah ini dan berhasil menemukan beberapa atap tengkorak yang diidentifikasi sebagai Homo soloensis. Berdasarkan morfologi yang dimiliki, manusia Ngandong digolongkan sebagai Homo erectus paling maju. Tengkorak Homo erectus Ngandong berukuran besar dengan volume otak rata-rata 1.100 cc, lebih besar dibandingkan dengan Homo erectus dari sangiran dan Trinil.

3.3.4   Patiayam
          Situs Patiayam merupakan daerah perbukitan di lereng Gunug Muria, sebelah utara jalan raya antara Kota Kudus dan Pati. Penemuan fosil manusia di daerah ini terjadi pada tahun 1978 ketika tim dari Pusat Arkeologi Nasional menemukan gigi dan pecahan tengkorak Homo erectus. Dari penelitian selanjutnya diketahui bahwa fosil Homo erectus ini berasal dari formasi Slumprit yang berumur awal ploistosen tengah.

3.3.5   Wajak
               Wajak merupakan sebuah desa yang terletak di Tulungagung, Jawa Timur. Nama Wajak mulai terkenal pada tahun 1889 saat B.D. Reitschoten menemukan sebuah fosil tengkorak. Fosil tersebut kemudian diserahkan kepada C.P. Sluiter, kurator dari Koninklijke Natuurkundige Vereeniging (Perkumpulan Ahli Ilmu Alam) di Batavia pada saat itu. Sluiter kemudian menyerahkan fosil tengkorak Wajak kepada Eugene Dubois.
               Bagi Dubois, fosil tersebut membuka harapan baru untuk menemukanmissing link asal usul manusia. Ini sesuai teori ahli geologi Verbeek yang sepakat bahwa pegunungan batu gamping tersier di Jawa sangat menjanjikan bagi Dubois. Dubois akhirnya tinggal selama lima tahun di Tulungagung yang saat itu masih merupakan kota kecil bagian dari Kediri. Dia menyusur kembali tempat Rietschoten menemukan fosil tengkorak manusia, yakni di cekungan bebatuan sekitar Wajak. Di sekitar tempat itu Dubois menemukan fosil mamalia dan reptil, serta fosil tengkorak meskipun tidak seutuh temuan Rietschoten. Fosil temuannya diberi nama Homo wajakensis.

3.3.6   Flores
               Penelitian kehidupan purba di Flores dimulai pada tahun 2003. Penelitian tersebut dilakukan oleh beberapa ilmuwan dari Indonesia dan Australia. Tim Indonesia dipimpin oleh Raden Pandji Soejono dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan tim Australia dipimpin oleh Mike Morwood dari Universitas New England. Pada penggalian di gua Liang Bua, Flores, para ilmuwan tersebut menemukan fosil manusia kerdil atau hobbit yang diberi nama Homo floresiensis.    

   

BAB III
PENUTUP


1.1    Kesimpulan
Indonesia merupakan tempat yang cocok untuk kehidupan manusia purba sehingga banyak ditemukan fosil-fosil manusia purba di Indonesia utamanya di Pulau Jawa. Jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia antara lain Meganthropus paleojavanicus, Pithecanthropus mojokertensis, Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus soloensis, Homo soloensies, Homo wajakensis, dan Homo florensiensis. Lokasi penemuan fosil manusia tersebut antara lain di Sangiran, Trinil, Ngandong, Patiayam, Wajak, dan Flores.

1.2    Saran
Mengingat di Indonesia banyak ditemukan fosil-fosil manusia purba, maka dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk memperjelas proses evolusi manusia dan untuk memperbaiki teori-teori lama yang kurang tepat.


DAFTAR PUSTAKA



Djaja, Wahjudi, dkk. 2014. Sejarah Indonesia. Klaten: Intan Pariwara.
Gunawan, Restu, dkk. 2014. Sejarah Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Penemuan Manusia Purba di Indonesia. (online). (http://rangkuman-pendidikan.blogspot.co.id/2017/11/makalah-sejarah-manusia-purba-di.html).


LAMPIRAN




Ilustrasi Kehidupan Manusia Purba


========================================================================
makalah manusia purba beserta gambarnya,contoh makalah kliping manusia purba,makalah manusia purba pdf,makalah sejarah manusia purba di sangiran,artikel sejarah manusia purba,makalah mengenal manusia purba di indonesia,kliping sejarah manusia purba,makalah tentang meganthropus

TUGAS BIOLOGI PENCEMARAN UDARA

TUGAS BIOLOGI

PENCEMARAN UDARA



DISUSUN OLEH :
KELAS : IX  B


ALFI FITRIYANI
FANI HOLIPAH
TANTRI
PUTRI
WINDI
DEVI


SMPN 1 JALANCAGAK SUBANG
TAHUN AJARAN 2017-2018

========================================================================

PENCEMARAN UDARA




pencemaran udara adalah kehadiran substansi fisik, biologi, atau kimia di lapisan udara bumi dalam jumlah yang bisa membahayakan kesehatan seluruh komponen biotik penyusun ekosistem, mengganggu keindahan dan kenyamanan, dan merusak properti.
Pencemaran udara timbul akibat adanya sumber-sumber pencemaran, baik yang bersifat alami ataupun karena kegiatan manusia. Beberapa pengertian gangguan fisik seperti pencemaran suara, pencemaran panas, pencemaran radiasi dan pencemaran cahaya di anggap sebagai bagian dari pencemaran udara. Adapun karena sifat alami udara yang bisa menyebar tanpa batasan ruang,  membuat dampak pencemaran udara bisa bersifat lokal, regional, maupun global.
Penyebab Pencemaran Udara
Secara alami, udara di atmosfir bumi merupakan gabungan dari gas nitrogen (78%), gas oksigen (21%), gas argon (sekitar 1 %), CO2 (0,0035 %) dan uap air (sekitar 0,01 %). Komposisi komponen gas penyusun atmosfer ini bisa mengalami perubahan akibat polusi udara. Selain itu, beberapa penyebab pencemaran udara juga bisa dijelaskan oleh daftar berikut: 
Asap cerobong pabrik dan knalpot kendaraan bermotor, asap rokok, pembakaran, atau kebakaran hutan, membebaskan CO2 dan CO ke udara.
Asap vulkanik hasil dari aktivitas gunung berapi menebarkan partikel-partikel debu ke udara.
Bahan radioaktif dari percobaan nuklir atau bom atom membebaskan partikel-partikel debu radioaktif ke udara.
Asap pembakaran batu bara dari pembangkit listrik membebaskan partikel nitrogen oksida (NO2), dan oksida sulfur (SO2).
Chloro Fluoro Carbon (CFC) dari kebocoran mesin pendingin, kulkas, dan AC mobil. 

Dampak Pencemaran Udara
Pencemaran udara menimbulkan banyak dampak merugikan. Dampak pencemaran udara tersebut misalnya :
Menurunkan kualitas udara untuk penafasan semua organisme, terutama manusia sehingga akan menurunkan derajat kesehatan masyarakat. 
Asap kebakaran hutan menyebabkan gangguan iritasi dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). 
Menyebabkan terjadinya keracunan akibat pengikatan CO2 hasil dari pencemaran udara. 
Menyebabkan kebocoran lapisan ozon sehingga membuat keseimbangan ekosistem jadi terganggu akibat efek rumah kaca. 
Meningkatkan potensi penyakit kanker kulit, mata, dan katarak. 
Menyebabkan hujan asam karena oksida belerang dan oksida nitrogen hasil pembakaran batu bara yang ada ke udara bereaksi dengan uap air membentuk awan asam (asam sulfat, asam nitrat). 

Pencegahan dan Penanggulangan
Menimbang pada penyebab pencemaran udara dan dampak yang ditimbulkannya, kita sebagai khalifah di muka bumi tentu perlu untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran udara yang terjadi agar keberlangsungan kehidupan dimuka bumi ini dapat tetap terjaga. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak pencemaran udara tersebut misalnya 
Dengan membuat jalur hijau berupa penanaman pohon-pohon di kota-kota besar  agar CO2 sebagai salah satu bahan pencemaran udara dapat terserap kembali melalui daur oksigen dan fotosintesis.
Mengurangi penggunaan minyak bumi dan bahan bakar fosil pada industri, pembangkit listrik, dan rumah tangga untuk mengurangi jumlah limbah udara yang terlepas ke atmosfer. 
Memanfaatkan energi alternatif yang ramah lingkungan, seperti biogas, energi surya, atau energi panas bumi.
Melakukan pengawasan lebih ketat di wilayah hutan yang rawan terbakar.
Melarang warga membakar hutan saat melakukan land clearing lahan pertanian. 
Tidak melakukan percobaan nuklir secara masif untuk mengurangi pencemaran radioaktif.

contoh teks narrative pendek dan artinya

FOX AND A CAT


One day a cat and a fox were having a conversation. The fox, who was a conceited creature, boasted how clever she was. 'Why, I know at least a hundred tricks to get away from our mutual enemies, the dogs,' she said.

'I know only one trick to get away from dogs,' said the cat. 'You should teach me some of yours!'
'Well, maybe some day, when I have the time, I may teach you a few of the simpler ones,' replied the fox airily.

Just then they heard the barking of a pack of dogs in the distance. The barking grew louder and louder - the dogs were coming in their direction! At once the cat ran to the nearest tree and climbed into its branches, well out of reach of any dog. 'This is the trick I told you about, the only one I know,' said the cat. 'Which one of your hundred tricks are you going to use?'

The fox sat silently under the tree, wondering which trick she should use. Before she could make up her mind, the dogs arrived. They fell upon the fox and tore her to pieces.


Moral : A single plan that works is better than a hundred doubtful plans.



RUBAH DAN SEEKOR KUCING


Suatu hari kucing dan rubah sedang bercakap-cakap. Rubah, yang adalah makhluk sombong, membual tentang betapa pintarnya dia. "Kenapa, aku tahu setidaknya seratus trik untuk menjauh dari musuh kita bersama, anjing," katanya.

"Saya hanya tahu satu trik untuk menjauh dari anjing," kata kucing. "Kamu harus mengajariku beberapa trik mu!"

"Yah, mungkin suatu hari, ketika saya punya waktu, saya mungkin mengajarkan kamu beberapa trik yang sederhana," jawab rubah ringan.

Sesaat kemudian mereka mendengar gonggongan sekawanan anjing di kejauhan. menggonggong semakin keras - anjing datang menuju ke arah mereka! Seketika kucing berlari ke pohon terdekat dan naik ke cabang-cabangnya, di luar jangkauan dari setiap anjing. 'Ini adalah trik saya katakan tadi, satu-satunya yang saya tahu, "kata kucing. ' mana salah satu dari seratus trik anda yang anda akan gunakan?'

Rubah duduk diam di bawah pohon, bertanya-tanya trik apa yang dia harus gunakan. Sebelum dia bisa mengambil keputusan, anjing tiba. Mereka menyergap rubah dan mencabik-cabiknya.

Pesan Moral:
Sebuah rencana tunggal yang bekerja lebih baik dari seratus rencana diragukan.




THE ANT AND THE DOVE

One hot day, an ant was seeking for some water. After walking around for a moment, she came to a spring. To reach the spring, she had to climb up a blade of grass. While making her way up, she slipped and fell unintentionally into the water.

She could have sunk if a dove up a nearby tree had not seen her. Seeing that the ant was in trouble, the dove quickly put off a leaf from a tree and dropped it immediately into the water near the struggling ant. Then the ant moved towards the leaf and climbed up there. Soon it carried her safely to dry ground.

Not long after at that, there was a hunter nearby who was throwing out his net towards the dove, hoping to trap it in this way.

Guessing what he should do, the ant quickly bit him on the heel. Feeling the pain, the hunter dropped his net and the dove flew away quickly from this net.
The morality: One good turn deserves another.



SEMUT DAN MERPATI

Pada suatu hari yang panas, seekor semut sedang mencari air. Setelah berkeliling sejenak, dia sampai ke sebuah mata ai. Untuk mencapai mata air itu, dia harus memanjat rumput. Ketika ia memanjat ke atas, ia terpeleset dan tanpa sengaja jatuh ke dalam air.

Dia mungkin tenggelam jika burung merpati di atas pohon di dekatnya tidak melihatnya. Melihat bahwa semut dalam kesulitan, burung merpati cepat memetik daun dari pohon dan langsung menjatuhkannya ke dalam air dekat semut yang mencoba menyelamatkan diri itu. Kemudian semut bergerak menuju daun dan naik ke atasnya. Segera terbawa dengan selamat ke tanah kering.
Tidak lama setelah saat itu, ada seorang pemburu yang membuang jaring ke arah burung merpati, berharap untuk menjebaknya dengan cara ini .

Berfikir sejenak tentang apa yang harus ia lakukan,kemudian semut cepat menggigit tumit orang tersebut. Merasakan sakit, pemburu menjatuhkan jaringnya dan kemudian burung merpati terbang cepat keluar dari jarring tersebut.

Pesan Moral: Satu perbuatan baik layak mendapat kebaikan yang lain .


THE FOX AND THE GRAPES

One afternoon there was a fox that was walking through the forest and spotted a bunch of grapes hanging from over a lofty branch. “Just the thing to quench my thirst,” quoted the fox. Taking a few steps backward, the fox jumped but unfortunately he missed the hanging grapes. Again the fox took a few paces backward, ran, and tried to reach them but he still failed.

Finally, giving up, the fox turned up his nose and said, “They’re probably sour anyway,” and proceeded to walk away.

Moral Value: it’s easy to despise what you cannot have.



RUBAH DAN ANGGUR

Pada suatu sore ada seekor rubah yang sedang berjalan melalui hutan dan melihat sekelompok anggur tergantung di cabang yang tinggi. "Hanya ini yang bisa memuaskan dahaga saya, "kata si rubah. Mengambil beberapa langkah mundur, rubah melompat tapi sayangnya ia gagal mendapatkan buah anggur menggantung tersebut. Sekali lagi rubah mengambil beberapa langkah mundur, berlari, dan mencoba untuk menjangkaunya tapi ia masih gagal.

Akhirnya, menyerah, rubah menunjuk hidungnya dan berkata, "Mereka mungkin asam, " dan terus berjalan pergi .

Nilai Moral : mudah untuk membenci apa yang anda tidak bisa memiliki .



PINOKIO

In the past, there was a puppeteer whose name is Geppetto. He eager to have a son very much but his wife passed away several years ago. One day, he got an idea to make a puppet in order not to be lonely again. He made a puppet all day long. Finally, in the morning he had finished his work and he named the puppet Pinocchio. Soon he felt lonely again since Pinocchio couldn't walk or talk by itself. One night, Geppetto prayed to the God to become a real boy. He always thought it on his mind in his dream.

In the next morning, he was surprised that Pinocchio was alive. He taught Pinocchio how to walk, how to read, how to speak and to do other things as human. He then studied at an elementary school. One day, Pinocchio felt bored and it made him go home late. When Pinocchio finally came home, Geppetto asked him. He said that he was on school but he wasn’t. Instantly, Pinocchio's nose grew longer and longer and it meant that Pinocchio has lied.
The next morning, Pinocchio was kidnaped by the owner of circus. Pinocchio soon became a slave for the circus. He was so famous because he was a puppet which can talk. Geppetto worried about him because Pinocchio had not been going home for almost two days. He tried to find Pinocchio everywhere but he found nothing. When he searched him on the sea, big wave smashed him. He was then in whale's stomach when he awoke. He couldn't find the way to go out.

In the other side, Pinocchio finally could escape out from the circus. He came home but nobody was there. Latter on, he searched Geppetto in the sea. He got the same accident like Geppetto and he met Geppetto in whale's stomach. Both of them got out from its stomach by making a fire. In the end of the story, they went home together and lived happily ever after.


PINOKIO

Di masa lalu, ada seorang pembuat boneka kayu yang bernama Geppetto. Dia ingin sekali memiliki anak laki-laki tapi istrinya meninggal beberapa tahun sebelumnya. Suatu hari, ia mendapat ide untuk membuat boneka agar tidak kesepian lagi. Dia membuat boneka kayu itu sepanjang hari. Akhirnya, di pagi hari ia selesai mengerjakannya dan dia beri nama boneka itu Pinocchio. Setelah itu ia merasa kesepian lagi karena Pinocchio tidak bisa berjalan atau berbicar. Suatu malam, Geppetto berdoa kepada Tuhan untuk menjadikannya seorang anak yang nyata. Dia selalu memikirkan itu dalam pikirannya.
Pada keesokan harinya, ia terkejut karena Pinocchio hidup. Dia mengajari Pinocchio cara berjalan, cara membaca, cara berbicara dan melakukan hal-hal lain selayaknya manusia. Dia kemudian belajar di sebuah sekolah dasar. Suatu hari, Pinocchio merasa bosan dan itu membuatnya pulang terlambat. Ketika Pinocchio akhirnya pulang, Geppetto bertanya. Dia mengatakan bahwa ia berada di sekolah tapi sebenarnya dia tidak di sekolah. Seketika, hidung Pinokio tumbuh lebih panjang lagi dan lagi dan itu berarti bahwa Pinocchio telah berbohong.
Keesokan paginya, Pinocchio diculik oleh seorang pemilik sirkus. Pinocchio kemudian menjadi budak untuk sirkus tersebut. Dia begitu terkenal karena ia adalah boneka yang bisa bicara. Geppetto khawatir tentang dia karena Pinocchio belum pulang selama hampir dua hari. Dia mencoba untuk menemukan Pinocchio mana-mana tapi ia tidak menemukannya. Ketika ia mencari dia di laut, gelombang besar menghempaskan dirinya. Dia kemudian berada di perut ikan paus ketika ia terbangun. Dia tidak bisa menemukan cara untuk pergi keluar dari sana.
Di sisi lain, Pinocchio akhirnya bisa melarikan diri keluar dari sirkus itu. Dia pulang tapi tidak ada siapa-siapa di rumahnya. Akhirnya, ia mencari Geppetto di laut. Dia mendapat kecelakaan yang sama seperti yang dialami Geppetto dan ia bertemu Geppetto dalam perut ikan paus. Keduanya keluar dari perut tersebut dengan membuat api. Di akhir cerita, mereka pulang bersama-sama dan hidup bahagia selamanya.


THE LION AND THE MOUSE

When he was awakened by a tiny Mouse running across his body, a mighty Lion was sleeping in his lair. The lion then grabbed the frightened mouse with his huge paws and opened his mouth to swallow him directly. "Please, King," begged the Mouse, "Spare me this time and of course I will never forget your kindness. Someday I may be able to repay you. "The Lion thought that it was such an amusing idea that he let the poor creature go.

Sometimes later the Lion was caught in a net laid by some hunters. Despite his great strength, the Lion could not break free. Soon the forest echoed with angry load roars.

The Little Mouse heard the Lion and ran to see what was wrong. As soon as he succeeded to make the Lion free "There!" said the Mouse proudly, " You laughed at me when I promised to repay your kindness, but now you know that even a tiny Mouse can help a mighty Lion."
Moral Value:

1.    Little friends may prove to be great friends.
2.    Friend in need is friend indeed.



SINGA DAN TIKUS

Ketika ia terbangun oleh tikus kecil berjalan di tubuhnya, singa perkasa itu sedang tidur di sarangnya. Singa itu kemudian meraih tikus yang ketakutan itu dengan cakar besar dan membuka mulut untuk menelannya langsung. "Tolong, Raja," pinta tikus, " Bebaskan saya kali ini dan tentu saja saya tidak akan pernah melupakan kebaikan mu . Suatu hari nanti aku mungkin bisa membayar kebaikanmu." Singa berpikir bahwa itu adalah ide yang baik sehingga ia membiarkan makhluk lemah itu pergi .

Beberapa waktu kemudian singa itu tertangkap dalam jaring diletakkan oleh beberapa pemburu. Meskipun dengan kekuatan yang besar, singa tidak bisa membebaskan diri . Segera hutan bergema dengan auman singa marah .
Tikus kecil mendengar singa dan berlari untuk melihat apa yang Terjadi. Begitu ia berhasil membuat singa bebas. "Itulah!" kata tikus bangga , " Engkau tertawa padaku ketika aku berjanji untuk membalas kebaikanmu, tetapi sekarang engkau tahu bahwa bahkan tikus kecil dapat membantu singa perkasa. "

Nilai moral:
1. Teman yang kecil sekalipun dapat menjadi teman yang luar biasa.
2. Teman yang membutuhkan adalah teman yang sebenarnya.



A DONKEY AND A LAPDOG


Once upon a time there was a farmer who owned a little dog that he keeps constantly by his side and a donkey, which lived in a warm stable and got plenty of fresh grain and sweet hay. But, unfortunately the donkey was not satisfied with his condition.

"I slave all day long, hauling wood or pulling the cart to market while the dog sleeps on the master's lap and eats from his plate!," the donkey grumbled. "Perhaps, he thought, if he behaved like the dog, his master would reward him with the same life of ease.

That very night, the donkey crept out of the stable and into the house where the farmer sat at supper. "First I'll frisk about and chase my tail, just as the dog does," thought the donkey. And he danced about the room, flinging up his hooves until the table toppled over and dishes went flying.

"Now I'll sit on his lap!" said the donkey, and he put his hooves up on the master's chair.

"Help! Save me from this mad beast!" the terrified farmer bellowed. Then his servants came running and, with shouts and blows, drove the donkey back to the stable.

"I suppose I' m a fine donkey, "the donkey lamented," but I' ll never be a lapdog!"
Moral of the Story- What's right for one may be wrong for another. So, never try to copy another person in front of you.



SEEKOR KELEDAI DAN SEEKOR ANJING PIARAAN


Pada masa lalu ada seorang petani yang memiliki anjing kecil yang ia terus menerus di sisinya dan seekor keledai, yang tinggal di sebuah kandang yang hangat dan mendapat banyak biji-bijian segar dan jerami. Tapi, sayangnya keledai tersebut tidak puas dengan kondisinya.

"Saya menjadi budak sepanjang hari, mengangkut kayu atau menarik gerobak ke pasar sementara anjing tidur di pangkuan tuanku dan makan dari piringnya!," keledai menggerutu. "Mungkin, pikirnya, jika ia berperilaku seperti anjing, tuannya akan membalasnya dengan kehidupan dengan kemudahan yang sama.
Malam itu, keledai merayap keluar dari kandang dan menuju ke rumah di mana petani duduk di perjamuan. "Pertama saya akan bergerak lincah di sekitarnya dan menggerakkan ekor saya, seperti yang anjing lakukan," pikir keledai. Dan ia menari disekekliling ruangan, menghempas-hempaskan kakinya sampai meja terguling dan piring beterbangan."Sekarang saya akan duduk di pangkuannya!" kata keledai, dan dia meletakkan kaiknya di kursi tuannya.
"Tolong! Selamatkan aku dari binatang gila ini!" teriak petani ketakutan. Pembantunya kemudian berlarian dan, dengan teriakan dan pukulan, menggiring keledai kembali ke kandang.
"Aku kira aku adalah keledai yang baik," keledai meratap, "tapi aku tidak akan pernah menjadi anjing piaraan!"
Pesan Moral dari cerita tersebut adalah:
Apa yang tepat untuk seseuatu mungkin salah untuk yang lain. Jadi, tidak pernah mencoba untuk meniru orang di hadapan anda.

========================================================================
contoh narrative text fable,contoh narrative text beserta terjemahannya dan generic structure,contoh narrative text singkat dan terjemahannya,contoh narrative text legend,contoh teks narrative pendek,contoh narrative text legend singkat,contoh narrative text singkat dalam kehidupan sehari-hari,contoh narrative text snow white


CONTOH RECOUNT TEXT DAN ARTINYA

TICKET BIOSKOP


Orientation

Last week I went to the theatre. It was the only theatre at my town.

I had 1 free ticket to watch a movie.

I had no idea about the movie I would like to watch and I did not know the schedule of that theatre. So that, I just wanted to come and see if there was any good movie.
Event

I parked my motorcycle at the parking area and I walked slowly at the hall of the theatre.

I took my ticket on my wallet and go to the information section to ask about how to use the ticket that day.

Unfortunately, I missed it. The ticket was already expired 2 days before.
Reorientation

I went home and I was very disappointed about that.





TIKET BIOSKOP

Orientasi (Pembuka)

Minggu lalu aku pergi ke bioskop. Bioskop itu merupakan satu-satunya bioskop yang ada di kotaku.

Aku memiliki satu tiket gratis untuk menonton satu judul film.

Aku tidak tahu film apa yang akan aku tonton dan aku sama sekali tidak tahu jadwal film yang akan ditayangkan di bioskop itu. Maka dari itulah, aku hanya ingin datang saja dan melihat-lihat jikalau ada film yang bagus.
Event (Isi)
Aku memarkir motorku di area parkir lalu berjalan perlahan di hall bioskop itu.

Aku keluarkan tiketku dari dalam dompet lalu pergi menuju ke bagian informasi untuk menanyakan penggunaan tiket tersebut.

Sayang sekali, aku melewatkan kesempatan tersebut. Tiketku telah hangus sejak dua hari sebelumnya.
Reorientasi (Kesimpulan)
Aku pulang ke rumah dan sangat kecewa dengan kejadian itu.

THIEF


Orientation

Three days ago, I went to the traditional market to buy some fruits and vegetables.

In that market, I saw an accident, there was a thief beaten by a lot of people. It was so terrible. I didn’t want to take closer and see.

A few minutes later, police came and took him.
Event

I asked to the fruit seller what had happened actually and she said that the thief tried to steal someone’s wallet but he was unlucky.

Someone saw him and shouted loudly and suddenly some people roughed him up hardly.
Reorientation

It was a pity event and I hoped it would never happen again.


PENCURI


Orientasi (Pembuka)

Tiga hari yang lalu aku pergi ke pasar tradisional untuk membeli beberapa buah-buahan dan sayuran.

Di pasar tersebut aku melihat kejadian suatu musibah, seorang pencuri dihajar masa. Peristiwa itu sangat mengerikan. Aku tidak ingin pergi mendekat untuk melihatnya.

Beberapa menit kemudian polisi datang dan mengamankan pencuri itu.
Event (Isi)

Aku bertanya pada penjual buah tentang peristiwa itu dan penjual tersebut menjelaskan kalau ada pencuri yang mencoba mencuri dompet seseorang dan ia tidak beruntung.

Seseorang melihat aksinya lalu berteriak kencang dan tiba-tiba beberapa orang menghajar pencuri tersebut hingga babak belur.
Reorientasi (Kesimpulan)

Peristiwa itu sungguh menyedihkan dan aku berharap hal semacam itu tak akan terulang lagi.


GO UP MERAPI MOUNTAIN


Orientation
Two days ago I went to the Merapi Mountain. It was the first time I climbed the mountain. I did it with some of my friends.
We start climbing at 8 p.m. It was so dark and we only used flashlight to get the way.
I felt no worry because all of my friends were professional climber. I just followed their instruction.
Event
We climbed slowly and enjoy the night there.
After 7 hours walking in the dark, we could reach the top of the mountain. It was at 3 a.m. early in the morning.
We were not alone. There were a lot of people who reached that top before us.
We waited the sun rises by cooking some food and making some hot drink to get back our energy. We sang some songs together, shared stories and got acquainted with people there.
After seeing the sun raised, we had to go back home. Getting down the mountain was not as hard as the climbing process because we only spent a few energy and time even we had to be more careful to do this process.
However, it was great experience i had ever done so far.
Reorientation

After all, that was my great experience I had ever have.


MENDAKI GUNUNG MERAPI



Orientasi (Pembuka)
Dua hari yang lalu aku pergi ke gunung Merapi. Itu merupakan pertamakalinya aku akan melakukan pendakian gunung. Aku melakukannya bersama dengan teman-temanku.
Kami mulai melakukan pendakian pada pukul 8 malam. Situasi sangat gelap gulita dan kami hanya menggunakan lampu senter untuk mencari jalur pendakian.
Aku tidak merasa khawatir karena teman-temanku merupakan para pendaki profesional. Aku hanya tinggal mengikuti instruksi mereka saja.
Event (Isi)
Kami mendaki perlahan-lahan dan menikmati waktu kami di sana.
Setelah 7 jam perjalanan naik, akhirnya kami sampai di puncak gunung. Jam menunjukkan pukul 3 pagi.
Ternyata kami tidak sendirian. Banyak orang yang ternyata sudah sampai di puncak gunung sebelum kami datang.
Kami menunggu matahari terbut sambil memasak makanan dan membuat minuman hangat untuk mengembalikan tenaga kami. Kami juga bernyanyi bersama, bertukar cerita serta berkenalan dengan orang-orang baru di sana.
Setelah menikmati matahari terbit, kami harus segera pulang. Turun gunung tidak secapek pendakian, kami hanya butuh sedikit tenaga dan waktu namun kami harus melakukannya dengan hati-hati.
Bagaimanapun juga, pengalaman tersebut merupakan pengalaman mengesankan yang pernah aku alami sejauh ini.
Reorientasi (Kesimpulan)
Selebihnya, pengalaman tersebut merupakan pengalaman hebat yang pernah aku alami.



FISHING


Orientation
Yesterday l was going to the lake. It was the nice time for fishing because I had no work to do.
I wake earlier at the morning then I went to the market place to buy some shrimps which I used for fishing bait. After that, I went to the lake to start fishing.
Event
At that lake, I looked for the best point to fish. I went to the place under the big tree at the bank of the lake.

I threw my hook as far as I can then I wait for the fish eating my bait. 30 minutes left and finally there was a fish ate my bait. It was the first big enough fish that I got.

I got 10 big fish and 3 small fish at that day. I was so happy.

I would cook that fish at home and then I would call my friends to come to my home then we would have a small party.

But I was not lucky enough because on the way home I saw a beggar. He was an old poor beggar.

I gave all of my fish to him and I wish he would be happy getting that fish. Perhaps he could sell them at the market and get some money to buy some food.
Reorientation

Even I did not have any fish after that, I was so happy because I could help people.


MEMANCING



Orientasi (Pembuka)
Kemarin aku pergi ke Danau. Hari itu merupakan hari yang tepat untuk memancing karena aku sedang libur kerja.
Aku bangung pagi-pagi lalu pergi ke pasar untuk membeli beberapa ekor udang yang akan aku gunakan sebagai umpan. Setelah itu, aku menuju ke danau dan mulai memancing.
Event (Isi)
Di danau itu, aku mencari tempat terbaik untuk memancing. Aku pergi menuju sebuah tempat di bawah pohon besar di tepi danau.
Aku melempar kailku sejauh mungkin lalu menunggu ikan memakan umpanku. 30 menit berlalu dan akhirnya ada seekor ikan yang makan umpanku. Ikan itu merupakan ikan pertamaku yang berukuran lumayan besar.
Aku mendapatkan 10 ekor ikan berukuran besar dan 3 ekor berukuran kecil pada hari itu. Aku sangat senang.
Aku akan memasak ikan-ikan tersebut di rumah lalu aku akan menelfon beberapa temanku agar datang ke rumah dan pesta kecil-kecilan.
Tetapi aku agak kurang beruntung karena di tengah perjalanan pulang aku melihat seorang pengemis. Seorang pengemis tua.
Aku memberikan semua ikan hasil tangkapanku kepada pengemis itu dan aku berharap ia senang menerimanya. Mungkin ia bisa menjual ikan-ikan itu di pasar dan mendapatkan uang untuk membeli makanan.
Reorientasi (Kesimpulan)
Meski aku tidak mempunyai ikan setelahnya, aku sangat senang karena aku bisa membantu orang lain


VISITING GRANDMA'S GRANDPA


Orientation

Last year holiday of Lebaran I went to Surabaya visiting my grandmother and grandfather.

I had to go there because the previous holiday I wasn’t there.
Event

I missed them so much because I lived with them when I was a child.

At that time both of my parents had to go to another city to earn money so they left me with my grandma and grandpa.

After graduated from junior high school, I follow my parents living at Jakarta. Since that, I had visited them only at holiday time.

Unfortunately, I didn’t have any ticket of either train and plane so that I went to Surabaya by bus. It was so tiring because the traffic was too crowded and stagnant.

Normally, the trip needs around 24-28 hours but my trip at that time took 40 hours from Jakarta to Surabaya. That made me mad.
Reorientation

The madness and tiredness during the trip had gone after I met my grandma and grandpa. They were looked old. I was so happy knowing them in healthy condition.


MENGUNJUNGI KAKEK NENEK


Orientasi (Pembuka)
Lebaran tahun lalu aku pergi ke Surabaya untuk mengunjungi kakek dan nenekku.
Aku harus pergi ke sana karena lebaran sebelumnya aku tidak bisa berada di sana.
Event (Isi)
Aku sangat merindukan mereka karena sejak aku kecil aku tinggal bersama mereka.
Waktu itu, kedua orangtuaku harus bekerja ke kota lain sehingga mereka menitipkanku pada kakek dan nenekku.
Setelah lulus SMP aku menyusul kedua orangtuaku tinggal di Jakarta. Sejak saat itu, aku hanya mengunjungi kakek nenekku hanya setiap liburan saja.
Sayang sekali, aku tidak mendapatkan tiket pesawat atau kereta untuk berangkat dan oleh karenanya aku pergi ke Surabaya dengan mengendarai bis umum. Hal itu sangat melelahkan karena jalanan sangat padat dan macet.
Normalnya, perjalanan tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar 24-28 jam saja namun karena arus mudik lebaran perjalananku dari Jakarta sampai Surabaya membutuhkan waktu sekitar 40 jam. Hal itu membuatku gila.
Reorientasi (Kesimpulan)
Kelelahan dan kegilaan selama perjalanan terobati tatkala aku bertemu dengan kakek dan nenekku. Mereka telah tampak tua. Aku sangat senang karena mereka masih dalam keadaan sehat.


LEARN TO FARM



Orientation
The last holiday i went to my grandma’s home.
Her home is quite awesome, so far away from the city and close to the vegetables farm area. My grandma and grandpa are farmers.
I spent two days there and I did so many interesting things in the farm, helping my grandpa planted vegetables.
Event
At the first day, I learned to plant spinach. What I did was moving out the young spinach from the seeding area to the plantation area.
I thought it was easy, but in fact, it was tiring. I had to move those one by one under the sun. I did that for several hours before launch and continued until afternoon.
In the night, i didn’t want anything except sleeping. I was really tired but it was fun.
I couldn’t wake up in the morning until my grandma knocked at my door. He laughed at me because what I did was not hard actually if compared with the real farmer.

Then, before we went to the farm again, my grandma had prepared for breakfast. After eating I follow my grandpa going to the next field.

We would do daily treatment for the 1 month age spinach. We had to give them enough water and checked if there were any caterpillars and grasshoppers.
Reorientation

At the third day, I had to back home. I was sad to leave my grandma and grandpa. But, that’s fine because the next holiday I would go there and see them again.


BELAJAR BERTANI


Orientasi (Pembuka)
Terakhir kali aku liburan, aku berkunjung ke rumah nenek.
Rumahnya cukup keren, jauh dari perkotaan dan sangat dekat dengan area pertanian sayur. Kakek dan nenekku adalah seorang petani.
Aku menghabiskan dua hari menginap di sana dan aku juga melakukan banyak hal menarik di sawah, membantu kakekku menanam sayuran.
Event (Isi)
Pada hari pertama, aku belajar menanam bayam. Yang aku lakukan adalah memindahkan bibit bayam dari media penyemaian ke area penanaman.
Kukira hal itu mudah dilakukan, ternyata, menanam bibit bayam sangat melelahkan. Aku harus memindahkannya satu persatu dibawah terik matahari yang panas. Aku melakukannya beberapa jam sebelum makan siang, lalu melanjutkannya sampai sore hari.
Pada malam harinya, tak ada yang ingin kulakukan kecuali tidur. Aku sangat lelah namun yang kulakukan sangat menyenangkan.
Aku tidak bisa bangun di pagi harinya sampai nenekku mengetuk pintu. Dia menertawakanku karena yang aku lakukan sebenarnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan yang dikerjakan petani sungguhan.
Kemudian, sebelum kami berangkat ke sawah lagi, neneku telah menyiapkan sarapan. Setelah sarapan aku mengikuti kakekku pergi ke sawah berikutnya.
Kami akan melakukan perawatan rutin pada tanaman bayam yang telah berumur satu bulan. Kami menyiraminya dan mengecek jika ada ulat atau belalang.
Reorientasi (Kesimpulan)
Di hari ketiga aku harus pulang. Aku merasa sedih karena harus meninggalkan kakek dan nenekku. Tapi tidak apa-apa karena liburan berikutnya aku akan mengunjungi kakek neneku lagi.

========================================================================

contoh recount text pendek beserta artinya,contoh recount text tentang pengalaman pribadi,contoh recount text for senior high school,contoh recount text tentang pengalaman tak terlupakan,recount text holiday with family,contoh recount text for junior high school,contoh recount text panjang,contoh recount text singkat tentang liburan



Permohonan Despensasi Biaya Masuk obyek wisata

SMK N 1 MESUJI RAYA,

OKI SUMATERA SELATAN
========================================================================

       Nomor      :    MI-056/15/VI/2019
       Lamp.       :
       Perihal      :    Permohonan Despensasi  Biaya
                            Masuk obyek wisata 


                            Kepada Yth,
                            Bapak pimpinan obyek wisata  : __SARI ATER HOT SPRING RESORT_
                            Di  - SUBANG – JAWA BARAT
                                          
Assalamualaikum  War.   Wab.

Dengan ini kami selaku Kepala sekolahSMK N 1 MESUJI RAYA,OKI SUMATERA SELATAN. Mengajukan permohonan Dispensasi beaya masuk obyek wisata  SARI ATER HOT SPRING RESORT yang Bapak kelola.

Adapun jumlah peserta yang ikut sebanyak orang yang terdiri dari :
a.       Anak – anak didik sebanyak  101    orang
b.      Dewan guru sebanyak              10     orang


Demikian surat permohonan yang kami sampaikan, atas perhatian dan partisipasinya disampaikan banyak terimakasih.

Wasalam…

                                                                                                                                                                                                                                                                                         13 November 2017
Kepala sekolah



Ayu Salma Syakira,spd

========================================================================

contoh surat dispensasi masuk borobudur,contoh surat permohonan diskon,surat pengantar kunjungan wisata,contoh surat permohonan kunjungan study tour,contoh surat permohonan dispensasi tiket masuk candi borobudur,contoh surat potongan harga,contoh surat pengantar pariwisata,surat pengantar dispensasi

cerita bawang merah dan bawang putih

 Cerita Rakyat Riau, Sumatera

CERITA BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH




Jaman dahulu kala di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan seorang gadis remaja yang cantik bernama bawang putih. Mereka adalah keluarga yang bahagia. Meski ayah bawang putih hanya pedagang biasa, namun mereka hidup rukun dan damai. Namun suatu hari ibu bawang putih sakit keras dan akhirnya meninggal dunia. Bawang putih sangat berduka demikian pula ayahnya.

Di desa itu tinggal pula seorang janda yang memiliki anak bernama Bawang Merah. Semenjak ibu Bawang putih meninggal, ibu Bawang merah sering berkunjung ke rumah Bawang putih. Dia sering membawakan makanan, membantu bawang putih membereskan rumah atau hanya menemani Bawang Putih dan ayahnya mengobrol. Akhirnya ayah Bawang putih berpikir bahwa mungkin lebih baik kalau ia menikah saja dengan ibu Bawang merah, supaya Bawang putih tidak kesepian lagi.

Dengan pertimbangan dari bawang putih, maka ayah Bawang putih menikah dengan ibu bawang merah. Awalnya ibu bawang merah dan bawang merah sangat baik kepada bawang putih. Namun lama kelamaan sifat asli mereka mulai kelihatan. Mereka kerap memarahi bawang putih dan memberinya pekerjaan berat jika ayah Bawang Putih sedang pergi berdagang. Bawang putih harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja. Tentu saja ayah Bawang putih tidak mengetahuinya, karena Bawang putih tidak pernah menceritakannya.

Suatu hari ayah Bawang putih jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia. Sejak saat itu Bawang merah dan ibunya semakin berkuasa dan semena-mena terhadap Bawang putih. Bawang putih hampir tidak pernah beristirahat. Dia sudah harus bangun sebelum subuh, untuk mempersiapkan air mandi dan sarapan bagi Bawang merah dan ibunya. Kemudian dia harus memberi makan ternak, menyirami kebun dan mencuci baju ke sungai. Lalu dia masih harus menyetrika, membereskan rumah, dan masih banyak pekerjaan lainnya. Namun Bawang putih selalu melakukan pekerjaannya dengan gembira, karena dia berharap suatu saat ibu tirinya akan mencintainya seperti anak kandungnya sendiri.

Pagi ini seperti biasa Bawang putih membawa bakul berisi pakaian yang akan dicucinya di sungai. Dengan bernyanyi kecil dia menyusuri jalan setapak di pinggir hutan kecil yang biasa dilaluinya. Hari itu cuaca sangat cerah. Bawang putih segera mencuci semua pakaian kotor yang dibawanya. Saking terlalu asyiknya, Bawang putih tidak menyadari bahwasalah satu baju telah hanyut terbawa arus. Celakanya baju yang hanyut adalah baju kesayangan ibu tirinya. Ketika menyadari hal itu, baju ibu tirinya telah hanyut terlalu jauh. Bawang putih mencoba menyusuri sungai untuk mencarinya, namun tidak berhasil menemukannya. Dengan putus asa dia kembali ke rumah dan menceritakannya kepada ibunya.

“Dasar ceroboh!” bentak ibu tirinya. “Aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus mencari baju itu! Dan jangan berani pulang ke rumah kalau kau belum menemukannya. Mengerti?”

Bawang putih terpaksa menuruti keinginan ibun tirinya. Dia segera menyusuri sungai tempatnya mencuci tadi. Mataharisudah mulai meninggi, namun Bawang putih belum juga menemukan baju ibunya. Dia memasang matanya, dengan teliti diperiksanya setiap juluran akar yang menjorok ke sungai, siapa tahu baju ibunya tersangkut disana. Setelah jauh melangkah dan matahari sudah condong ke barat, Bawang putih melihat seorang penggembala yang sedang memandikan kerbaunya. Maka Bawang putih bertanya: “Wahai paman yang baik, apakah paman melihat baju merah yang hanyut lewat sini? Karena saya harus menemukan dan membawanya pulang.” “Ya tadi saya lihat nak. Kalau kamu mengejarnya cepat-cepat, mungkin kau bisa mengejarnya,” kata paman itu.

“Baiklah paman, terima kasih!” kata Bawang putih dan segera berlari kembali menyusuri. Hari sudah mulai gelap, Bawang putih sudah mulai putus asa. Sebentar lagi malam akan tiba, dan Bawang putih. Dari kejauhan tampak cahaya lampu yang berasal dari sebuah gubuk di tepi sungai. Bawang putih segera menghampiri rumah itu dan mengetuknya.
“Permisi…!” kata Bawang putih. Seorang perempuan tua membuka pintu.
“Siapa kamu nak?” tanya nenek itu.

“Saya Bawang putih nek. Tadi saya sedang mencari baju ibu saya yang hanyut. Dan sekarang kemalaman. Bolehkah saya tinggal di sini malam ini?” tanya Bawang putih.
“Boleh nak. Apakah baju yang kau cari berwarna merah?” tanya nenek.
“Ya nek. Apa…nenek menemukannya?” tanya Bawang putih.

“Ya. Tadi baju itu tersangkut di depan rumahku. Sayang, padahal aku menyukai baju itu,” kata nenek. “Baiklah aku akan mengembalikannya, tapi kau harus menemaniku dulu disini selama seminggu. Sudah lama aku tidak mengobrol dengan siapapun, bagaimana?” pinta nenek.Bawang putih berpikir sejenak. Nenek itu kelihatan kesepian. Bawang putih pun merasa iba. “Baiklah nek, saya akan menemani nenek selama seminggu, asal nenek tidak bosan saja denganku,” kata Bawang putih dengan tersenyum.

Selama seminggu Bawang putih tinggal dengan nenek tersebut. Setiap hari Bawang putih membantu mengerjakan pekerjaan rumah nenek. Tentu saja nenek itu merasa senang. Hingga akhirnya genap sudah seminggu, nenek pun memanggil bawang putih.
“Nak, sudah seminggu kau tinggal di sini. Dan aku senang karena kau anak yang rajin dan berbakti. Untuk itu sesuai janjiku kau boleh membawa baju ibumu pulang. Dan satu lagi, kau boleh memilih satu dari dua labu kuning ini sebagai hadiah!” kata nenek.
Mulanya Bawang putih menolak diberi hadiah tapi nenek tetap memaksanya. Akhirnya Bawang putih memilih labu yang paling kecil. “Saya takut tidak kuat membawa yang besar,” katanya. Nenek pun tersenyum dan mengantarkan Bawang putih hingga depan rumah.

Sesampainya di rumah, Bawang putih menyerahkan baju merah milik ibu tirinya sementara dia pergi ke dapur untuk membelah labu kuningnya. Alangkah terkejutnya bawang putih ketika labu itu terbelah, didalamnya ternyata berisi emas permata yang sangat banyak. Dia berteriak saking gembiranya dan memberitahukan hal ajaib ini ke ibu tirinya dan bawang merah yang dengan serakah langsun merebut emas dan permata tersebut. Mereka memaksa bawang putih untuk menceritakan bagaimana dia bisa mendapatkan hadiah tersebut. Bawang putih pun menceritakan dengan sejujurnya.

Mendengar cerita bawang putih, bawang merah dan ibunya berencana untuk melakukan hal yang sama tapi kali ini bawang merah yang akan melakukannya. Singkat kata akhirnya bawang merah sampai di rumah nenek tua di pinggir sungai tersebut. Seperti bawang putih, bawang merah pun diminta untuk menemaninya selama seminggu. Tidak seperti bawang putih yang rajin, selama seminggu itu bawang merah hanya bermalas-malasan. Kalaupun ada yang dikerjakan maka hasilnya tidak pernah bagus karena selalu dikerjakan dengan asal-asalan. Akhirnya setelah seminggu nenek itu membolehkan bawang merah untuk pergi. “Bukankah seharusnya nenek memberiku labu sebagai hadiah karena menemanimu selama seminggu?” tanya bawang merah. Nenek itu terpaksa menyuruh bawang merah memilih salah satu dari dua labu yang ditawarkan. Dengan cepat bawang merah mengambil labu yang besar dan tanpa mengucapkan terima kasih dia melenggang pergi.

Sesampainya di rumah bawang merah segera menemui ibunya dan dengan gembira memperlihatkan labu yang dibawanya. Karena takut bawang putih akan meminta bagian, mereka menyuruh bawang putih untuk pergi ke sungai. Lalu dengan tidak sabar mereka membelah labu tersebut. Tapi ternyata bukan emas permata yang keluar dari labu tersebut, melainkan binatang-binatang berbisa seperti ular, kalajengking, dan lain-lain. Binatang-binatang itu langsung menyerang bawang merah dan ibunya hingga tewas. Itulah balasan bagi orang yang serakah.

========================================================================

dongeng bawang merah bawang putih pendek,dongeng bawang merah bawang putih bergambar,dialog cerita bawang merah bawang putih,sinopsis cerita bawang merah bawang putih,sinetron bawang merah bawang putih,cerita bawang merah bawang putih dan ikan emas ajaib,kesimpulan cerita bawang merah bawang putih,film bawang merah bawang putih indosiar

Wednesday, November 22, 2017

makalah tentang kemerdekaan indonesia

TUGAS SEJARAH

DETIK-DETIK PROKLAMASI


DISUSUN OLEH :


SITTI ULFA KHALIZA
XI.IPS.2


SMPN 1 JALANCAGAK-SUBANG

TAHUN AJARAN 2017-2018




KATA PENGANTAR


Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT berkat rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah sejarah tentang “DETIK-DETIK PROKLAMASI”.

Sesuai  dengan judul yang telah disebutkan di atas dalam penulisan ini memaparkan mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekitar proklamasi, kapan terjadinya proklamasi,bagaimana terbenuknya proklamasi , serta materi-materi lain yang berkaitan dengan topik  tersebut.

Tujuan dari penulisan makalah ini, selain untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sejarah, juga saya lakukan sebagai bahan pembelajaran saya bersama siswa lain.untuk lebih mendalami tentang materi ini.

Namun di samping itu, saya menyadari betul bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan. Dan untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya membangun dari para pembaca sekalian agar kekurangan dalam penelitian ini dapat diperbaiki  dan menjadi lebih sempurna untuk proses penambahan wawasan kita semua.





Ciater,22 November 2017

Penulis





Daftar isi



Kata Pengatar.............................................................................
Daftar Isi....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................
1.1. Latar Belakang......................................................................
1.2. Rumusan masalah..................................................................
1.3. Tujuan Penulisan................................................................... 
1.4. Manfaat Penulisan..................................................................  

BAB II PEMBAHASAN..........................................................
2.1 DETIK-DETIK PROKLAMASI...........................................
2.2 PERISTIWA RENGAS DENGKLOK......................................
2.3 AWAL MULA  PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH .........

BAB III PENUTUP.................................................................................
3.1 KESIMPULAN....................................................................................
3.2 KRITIK DAN SARAN.......................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perjalanan Indonesia dalam mencapai kemerdekaan sangatlah panjang. Butuh perjuangan yang panjang untuk dapat merdeka. Berbagai peristiwa telah terjadi. Peristiwa itu telah menjadi sebuah warisan yang pada saat ini kita diharapkan dapat menggali,menganalisa,mengumpulkan, sehinga menjadi sebuah catatan yang berharga dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik.

Peristiwa sekitar proklamasi dalam makalah ini menceritakan bagaimana perjuangan para tokoh bangsa yang sangat bersemangat dalam memproklamirkan kemerdekaannya. Sehingga mencapai sebuah kebebasan dalam Negara.

Peristiwa ini merupakan peristiwa yang harus diingat sepanjang masa oleh rakyat Indonesia sendiri. Dimana kita akan selalu mengenang jasa-jasa para pahlawan dalam memerdekakakn Negara Indonesia. Oleh karna itu, sebagai rakyat hedaknya kita menjadikan peristiwa ini menjadi inspirasi dalam menegakkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Detik-detik Proklamasi
2. Peristiwa Rengasdengklok
3. Awal Mula Pengibaran Bendera Merah Putih

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui detik-detik proklamasi.
2. Untuk mengetahui peristiwa rengasdengklok.
3. Untuk mengetahui awal mula pengibaran bendera
4. Untuk mengetahui siapa pengibar pertama bendera merah putih

1.4 MANFAAT PENULISAN

1.      Menambah pemahaman dan cakrawala berfikir bagi penulis.
2.      Sebagai salah satu tugas mata pelajaran Sejarah.
3.      Sebagai salah satu kajian dalam mata pelajaran Sejarah.









BAB II
PEMBAHASAN

2.1    DETIK-DETIK PROKLAMASI.


`           Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti.

Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.

Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.
Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.


2.2  PERISTIWA RENGASDENGKLOK


Sikap Sukarno dan Hatta tersebut memang cukup beralasan karena jika proklamasi dilaksanakan di luar PPKI, maka Negara Indonesia Merdeka ini harus dipertahankan pada Sekutu yang akan mendarat di Indonesia dan sekaligus tentara Jepang yang ingin menjaga status quo sebelum kedatangan Sekutu. Sjahrir kemudian pergi ke Menteng Raya (markas para pemuda) bertemu dengan para pemuda seperti: Sukarni, BM Diah, Sayuti Melik dan lain-lain.

Kelompok muda menghendaki agar Sukarno-Hatta (golongan tua) segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Menurut golongan muda, tidak seharusnya para pejuang kemerdekaan Indonesia menunggu-nunggu berita resmi dari Pemerintah Pendudukan Jepang. Bangsa Indonesia harus segera mengambil inisiatifnya sendiri untuk menentukan strategi mencapai kemerdekaan. Golongan muda kemudian mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945, pukul 20.30. Hadir antara lain Chaerul Saleh, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Wikana, dan Alamsyah. Rapat itu dipimpin oleh Chaerul Saleh dengan menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan golongan pemuda yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri. Yang mendapat kepercayaan dari teman-temanya untuk menemui Sukarno adalah Wikana dan Darwis. Oleh Wikana dan Darwis, hasil keputusan itu disampaikan kepada Sukarno jam 22.30 di kediamannya, Jalan Pegangsaan Timur, No 56 Jakarta. Namun sampai saat itu Sukarno belum bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa PPKI. Di sini terjadi perdebatan sengit antara Sukarno dengan Wikana dan Darwis. Dalam perdebatan itu Wikana menuntut agar proklamasi dikumandangkan oleh Sukarno pada keesokan harinya.

Peristiwa ini menunjukkan adanya ketegangan antara kelompok tua dengan kelompok muda yang memiliki sifat, karakter, cara bergerak, dan dunianya sendiri-sendiri. Perbedaan pendapat itu tidak hanya berhenti pada adu argumentasi, tetapi sudah mengarah pada tindakan pemaksaan dari golongan muda. Tentu saja semua itu demi kemerdekaan Indonesia.

Para pemuda itu kembali mengadakan pertemuan dan membahas tindakan-tindakan yang akan dibuat sehubungan dengan penolakan Soekarno-Hatta. Pertemuan ini masih dipimpin oleh Chaerul Saleh yang tetap pada pendiriannya bahwa kemerdekaan harus tetap diumumkan dan itu harus dilaksankaan oleh bangsa Indonesia sendiri, tidak seperti yang direncanakan oleh Jepang. Orang yang dianggap paling tepat untuk melaksanakan itu adalah Soekarno-Hatta. Karena mereka menolak usul pemuda itu, pemuda memutuskan untuk membawa mereka ke luar kota yaitu Rengasdengklok, letaknya yang terpencil yakni 15 km ke arah jalan raya Jakarta-Cirebon. Menurut jalan pemikiran pemuda jika Soekarno-Hatta masih berada di Jakarta maka kedua tokoh ini akan dipengaruhi dan ditekan oleh Jepang serta menghalanginya untuk memproklamirkan kemerdekaan ini dilakukan.

Pemilihan Rengasdengkolk sebagai tempat pengamanan Soekarno-Hatta, didasarkan pada perhitungan militer. Antara anggota Peta Daidan Purwakarta dan Daidan Jakarta terdapat hubungan erat sejak mereka mengadakan latihan bersama. Secara geografis, Rengasdengklok letaknya terpencil. Dengan demikian akan dapat dilakukan deteksi dengan mudah terhadap setiap gerakan tentara Jepang yang hendak datang ke Rengasdengklok, baik yang datang dari arah Jakarta, maupun dari arah Bandung atau Jawa Tengah. Tujuan penculikan kedua tokoh ini selain untuk mengamankan mereka dari pengaruh Jepang, juga agar keduanya mau segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia terlepas dari segala ikatan dengan Jepang. Pada dasarnya Soekarno dan Hatta tidak mau ditekan oleh anak-anak muda itu, sehingga mereka tidak mau memproklamirkan kemerdekaan. Dalam suatu pembicaraan dengan Shodanco SinggiSoekarno memang menyatakan kesediannya untuk mengadakan proklamasi segera setelah kembali ke Jakarta. Melihat sikap Soekarno ini, maka para pemuda berdasarkan rapatnya yang terakhir pada pukul 00.30 waktu Jawa jaman Jepang (24.00 WIB) tanggal 16 Agustus 1945 terdapat keputusan akan menghadakan penculikan terhadap Soekarno dan Hatta dalam rangka upaya pengamanan supaya tidak terpengaruh dari segala siasat Jepang. Pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30 (waktu Jepang) atau pukul 04.00 WIB penculikan (menurut golongan tua) dilaksanakan. Tidak diketahui secara jelas siapakah yang memulai peristiwa ini. Ada yang mengatakan Sukarni-lah yang membawa Soekarno-Hatta dini hari ke Rengasdengklok. Menurut Soekarno Sjahrir-lah yang menjadi pemimpin penculikan dirinya dengan Hoh. Hatta.

Walaupun sudah diamankan ke Rengasdengklok, Soekarno-Hatta masih tetap dengan pendiriannya. Sikap teguh Soekarno-Hatta itu antara lain karena mereka belum percaya akan berita yang diberikan oleh pemuda serta berita resmi dari Jepang sendiri belum diperoleh. Seorang utusan pemuda yang bernama Yusuf Kunto dikirim ke Jakarta untuk melaporkan sikap Soekarno-Hatta dan sekaligus untuk mengetahui persiapan perebutan kekuasaan yang dipersiapkan pemuda di Jakarta.

Achmad Subardjo datang ke Rengasdengklok dan berhasil menyakinkan para pemuda bahwa proklamasi pasti akan diucapkan keesokan harinya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehingga pada tangal 16 Agustus 1945 malam hari Soekarno-Hatta dibawa kembali ke Jakarta. Sementara itu di Jakarta telah terjadi kesepakatan antara golongan tua, yakni Achmad Soebardjo dengan Wikana dari golongan muda untuk mengadakan proklamasi di Jakarta.

Laksamana Muda Maeda bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan kesepakatan itu Jusuf Kunto dari pihak pemuda dan Soebardjo yang diikuti oleh sekretaris pribadinya mbah Diro (Sudiro) menuju Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno. Semua ini dilakukan tidak lepas dari rasa prihatin sebagai orang Indonesia, sehingga terpanggil untuk menghusahakan agar proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat dilaksanakan secepat mungkin.

Namun sebelumnya perlu mempertemukan perbedaan pendapat antara golongan tua dan muda. Untuk itu maka Soekarno dan Hoh. Hatta harus terlebih dahulu kembali dari Rengasdengklok ke Jakarta. Rombongan yang terdiri dari Achmad Soebardjo, Sudiro dan Yusuf Kunto segera berangkat menuju Rengasdengklok, tempat dimana Soekarno dan Moh.Hatta diamankan oleh pemuda. Rombongan tiba di Rengasdengklok pada jam 19.30 (waktu Tokyo) atau 18.00 (waktu Jawa Jepang) atau pukul 17.30 WIB dan bermaksud untuk menjemput dan segeramembawa Seoekarno-Hatta pulang ke Jakarta. Perlu ditambahkan juga, disamping Soekarno dan Hatta ikut serta pula Fatmawati dan Guntur Soekarno Putra. Peranan Achmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa ini, karena mampu mempercayakan para pemuda, bahwa proklamasi akan dilaksanakan keesokan harinya paling lambat pukul 12.00 WIB. Ini dapat dikabulkan dengan jaminan nyawanya sebagai taruhannya. Akhirnya Subeno komandan kompi Peta setempat bersedia melepaskan Soekarno-Hatta ke Jakarta. Achmad Subardjo adalah seorang yang dekat dengan golongan tua maupun muda,bahkan dia juga sebagai penghubung dengan pemuka angkatan laut Jepang Laksamana Madya Maeda. Dan melalui dia, Maeda menawarkan rumahnya sebagai tempat yang amandan terlindung untuk menyusun naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik yang sudah lama ditunggu-tunggu.

2.3  AWAL MULA PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 jam 10 pagi di jalan Pegangsaan timur 56 Jakarta. Setelah pernyataan Kemerdekaan Indonesia untuk pertama kalinya secara resmi bendera kebangsaan merah putih dikibarkan dan dipimpin oleh Bapak Latief Hendraningrat. dan di bantu oleh Suhud dari barisan pelopor. Bendera ini dijahit tangan oleh ibu Fatmawati Soekarno dan bendera ini pula yang kemudian disebut “Bendera Pusaka”.
Bendera Pusaka berkibar siang malam ditengah hujan tembakan sampai ibukota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.

Pada tanggal 4 Januari 1946 karena ada aksi terror yang dilakukan Belanda semakin meningkat, maka Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dengan menggunakan kereta api meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta.

Bendera Pusaka dibawa ke Yogyakarta dan dimasukkan dalam kopor pribadi Presiden Soekarno. Selanjutnya ibukota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.
Tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan agresinya yang kedua. Pada saat Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta dikepung oleh Belanda, Bapak Husein Mutahar dipanggil oleh Presiden Soekarno dan ditugaskan untuk menyelamatkan Bendera Pusaka. Penyelamatan Bendera Pusaka ini merupakan salah satu bagian dari sejarah untuk menegakkan berkibarnya Sang Merah Putih di persada bumi Indonesia. Untuk menyelamatkan Bendera Pusaka itu, terpaksa Bapak Hussein Mutahar harus memisahkan antara bagian merah dan putihnya.

Untuk mengetahui saat-saat penyelamatan Bendera Pusaka, maka terjadi percakapan yang merupakan perjanjian pribadi antara Presiden Soekarno dan Bapak Hussein Mutahar yang terdapat dalam Buku Bung Karno “Penyambung Lidah rakyat Indonesia” karya Cindy Adams:
“Tindakanku yang terakhir adalah memanggil Mutahar ke kamarku (Presiden Soekarno, Pen).” Apa yang terjadi terhadap diriku, aku sendiri tidak tahu,” kataku ringkas. Dengan ini aku memberikan tugas kepadamu pribadi. Dalam keadaan apapun juga, aku memerintahkan kepadamu untuk menjaga Bendera kita dengan nyawamu. Ini tidak boleh jatuh ke tangan musuh. Disatu waktu, jika Tuhan mengizinkannya engkau mengembalikannya kepadaku sendiri dan tidak kepada siapapun kecuali kepada orang yang menggantikanku sekiranya umurku pendek. Andaikata engkau gugur dalam menyelamatkan Bendera ini, percayakan tugasmu kepada orang lain dan dia harus menyerahkan ke tanganku sendiri sebagaimana engkau mengerjakannya. Mutahar terdiam. Ia memejamkan matanya dan berdoa. Disekeliling kami bom berjatuhan. Tentara Belanda terus mengalir melalui setiap jalanan kota. Tanggung jawabnya sungguh berat. Akhirnya ia memecahkan kesulitan ini dengan mencabut benang jahitan yang memisahkan kedua belahan dari bendera itu.

Akhirnya dengan bantuan Ibu Perna Dinata benang jahitan antara Bendera Pusaka yang telah dijahit tangan Ibu Fatmawati Soekarno berhasil dipisahkan. Setelah Bendera Pusaka dipisahkan menjadi dua maka masing-masing bagian yaitu merah dan putih dimasukkan pada dasar dua tas milik Bapak Hussein Mutahar, selanjutnya pada kedua tas tersebut dimasukkan seluruh pakaian dan kelengkapan miliknya. Bendera Pusaka ini dipisah menjadi dua karena Bapak Hussein Mutahar mempunyai pemikiran bahwa apabila
Bendera Pusaka ini dipisah maka tidak dapat disebut bendera, karena hanya berupa dua carik kain merah dan putih. Hal ini untuk menghindari penyitaan dari pihak Belanda.

Setelah Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta ditangkap dan diasingkan, Kemudian Bapak Hussein Mutahar dan beberapa staf Keprisidenan juga ditangkap dan diangkut dengan pesawat dakota. Ternyata mereka di bawa ke Semarang dan di tahan di sana. Pada saat menjadi tahanan kota, Bapak Hussein Mutahar berhasil melarikan diri dengan naik kapal laut menuju Jakarta.
Di Jakarta beliau menginap di rumah Bapak R. Said Soekanto Tjokroaminoto (Kapolri I). Beliau selalu mencari informasi bagaimana caranya agar ia dapat segera menyerahkan Bendera Pusaka kepada Presiden Soekarno.

Sekitar pertengahan bulan Juli 1948, pada pagi hari Bapak Hussein Mutahar menerima pemberitahuan dari Bapak Sudjono yang tinggal di Oranje Boulevard (sekarang Jl. Diponegoro) Jakarta, isi pemberitahuan itu adalah bahwa surat pribadi dari Presiden Soekarno yang ditujukan kepada Bapak Hussein Mutahar. Pada sore harinya surat itu diambil beliau dan ternyata benar berasal dari Presiden Soekarno pribadi yang isinya adalah perintah Presiden Soekarno kepada Bapak Hussein Mutahar supaya menyerahkan Bendera Pusaka yang dibawanya kepada Bapak Sudjono, selanjutnya agar Bendera Pusaka tersebut dapat dibawa dan diserahkan kepada Presiden Soekarno di Bangka (Muntok).
Presiden Soekarno tidak memerintahkan Bapak Hussein Mutahar datang ke Bangka untuk menyerahkan sendiri Bendera Pusaka langsung kepada beliau (Presiden Soekarno), tetapi menjadi kerahasiaan perjalanan Bendera Bangka.

Sebab orang-orang Republik Indonesia dari Jakarta yang tidak diperbolehkan mengunjungi ketempat pengasingan Presiden pada waktu itu hanyalah warga-warga Delegasi Republik Indonesia, antara lain : Bapak Sudjono, sedangkan bapak Hussein Mutahar bukan sebagai warga Delegasi Republik Indonesia.
Setelah mengetahui tanggal keberangkatan Bapak Sudjono ke Bangka, maka dengan meminjam mesin jahit milik seorang istri dokter. Bendera Pusaka yang terpisah menjadi dua dijahit kembali oleh Bapak Hussein Mutahar persis lubang bekas jahitan aslinya. Tetapi sekitar 2 cm dari ujung bendera ada kesalahan jahit. Selanjutnya Bendera Pusaka ini dibungkus dengan kertas koran dan diserahkan kepada Presiden Soekarno.
Sebagai penghargaan atas jasa menyelamatkan Bendera Pusaka yang dilakukan oleh Bapak Hussein Mutahar, Pemerintah Republik Indonesia telah menganugerahkan Bintang Mahaputera pada tahun 1961 yang disematkan oleh Presiden Soekarno.

Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke II, Presiden Soekarno memanggil salah seorang ajudan beliau, yaitu Bapak Mayor (L) Hussein Mutahar dan memberi tugas untuk mempersiapkan dan memimpin ucapara peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1946 di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.
Ketika sedang berpikir keras menyu-sun acara demi acara, seberkas ilham berkelebat di benak Mutahar. Persatuan dan kesatuan bangsa, wajib tetap dilestarikan kepada generasi penerus yang akan menggantikan para pemimpin saat itu. "Simbol-simbol apa yang bisa digunakan?" pikirnya.

Pilihannya lalu jatuh pada pengibaran bendera pusaka. Mutahar berpikir, pengibaran lambang negara itu sebaiknya dilakukan oleh para pemuda Indonesia. Secepatnya, ia menunjuk lima pemuda yang terdiri dari tiga putri dan dua putra. Lima orang itu, dalam pemikiran Mutahar, adalah simbol Pancasila.
Salah seorang pengibar bendera pusaka 17 Agustus 1946 itu adalah Titik Dewi Atmono Suryo, pelajar SMA asal Sumatera Barat yang saat itu sedang menuntut ilmu dan tinggal di Yogyakarta. Sampai peringatan HUT Kemerdekaan ke-4 pada 17 Agustus 1948, pengibaran oleh lima pemuda dari berbagai daerah yang ada di Yogyakarta itu tetap dilaksanakan.

Pada tanggal 6 juni 1949, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta beserta beberapa pemimpin Republik Indonesia lainnya, tiba kembali ke Yogyakarta dari Bangka, dengan membawa serta Bendera Pusaka. Pada tanggal 17 Agustus 1949, Bendera Pusaka kembali dikibarkan pada upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia didepan Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.

Tanggal 27 Desember 1949 Presiden Soekarno dilakukan penandatangan naskah pengakuan kedaulatan di negeri Belanda dan menyerahkan kekuasaan di Jakarta.sedang di Yogyakarta dilakukan penyerahan kedaulatan dari Republik Indonesia kepada Republik Indonesia Serikat.
Tanggal 28 Desember 1949 Presiden Soekarno kembali ke Jakarta untuk memangku jabaan sebagai Presiden Republilk Indonesia Serikat.

Setelah empat tahun di tinggalkan, Jakarta kembali menjadi ibukota Republik Indonesia. Pada hari itu Bendera Pusaka Sang Merah Putih juga di bawa ke Jakarta.
Untuk pertama kalinya hari proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus1950 diselenggarakan di Istana Merdeka Jakarta.
Bendera Pusaka Merah Putih berkibar dengan megahnya di tiang tujuh belas dan disambut dengan penuh kegembiraan oleh seluruh bangsa indonesia.
Regu-regu pengibar dari tahun 1956 – 1966 dibentuk dan diatur oleh Rumah Tangga Kepresidenan.

BAB III
PENUTUP


3.1  KESIMPULAN

Berdasarkan uraian bahasan “ Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia “ dapat disimpulkan bahwa :
Peranan  Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan seluruh bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan sangat penting sebagai bagian dari sejarah bangsa ini.Semua nilai-nilai yang terkandung dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik ini harus di maknai dan diwariskan kepada generasi penerus.Jadikan Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai penguat  rasa nasionalisme dalam jati diri bangsa.

3.2  KRITIK DAN SARAN

Bertolak dari peranan Para pahlawan yang begitu besar dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia, penyusun memberikan kritik dan saran sebagai berikut

KRITIK
Kritikan saya tujukan kepada masyarakat Indonesia yang tidak bisa menghargai perjuangan Pahlawan, itu tercermin dari bagaimana mereka seenaknya berbuat berbagai kerusuhan, tindak Korupsi, dan pembodohan bangsa.Dan yang paling penting adalah disaat upacara bendera.

SARAN
Saya Menyarankan kepada Pemimpin negeri ini untuk selalu menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dalam semua aspek pendidikan di Indonesia, serta melakukan kajian-kajian tentang pembenahan sistem yang ada sekarang agar Indonesia kedepannya menjadi lebih baik. Tentu hal ini tidak boleh lepas dari nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia yang berbudi luhur.


DAFTAR PUSTAKA



http://rangkuman-pendidikan.blogspot.co.id/2017/11/makalah-tentang-kemerdekaan-indonesia.html

http://furotul29.blogspot.nl/2013/10/makalah-latar-belakang-dan-perjuangan.html
Buku pendidikan Sejarah Indonesia.

========================================================================

contoh makalah proklamasi kemerdekaan,makalah tentang kemerdekaan indonesia,kesimpulan proklamasi kemerdekaan,makalah proklamasi,kemerdekaan dan terbentuknya pemerintahan indonesia,rangkuman proklamasi kemerdekaan,makalah peristiwa menjelang,proklamasi kemerdekaan indonesia,kumpulan makalah kemerdekaan,kesimpulan makna proklamasi
Electro Electro