Friday, November 17, 2017

MAKALAH CARA MENATA ALAT MAKAN DI MEJA BUFFET

CARA MENATA ALAT MAKAN DAN ALAT MINUM DI MEJA BUFFET DI SARI ATER HOTEL & RESORT
Tugas Akhir Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Diajukan sebagai salah satu persyaratan kelulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ranaco Jalancagak


DISUSUN OLEH :

NAMA     : SALMA SYAKIRA
NISN : 9996154123
PROGRAM : AKOMODASI PERHOTELAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) RANACO JALANCAGAK SUBANG
2017/2018

========================================================================

LEMBAR PERSETUJUAN


Tugas Akhir Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini telah disetujui oleh:






Menyetujui

Penguji 1
Penguji 2


 


 LEMBAR PENGESAHAN

CARA MENATA ALAT MAKAN DAN ALAT MINUM DI SARI ATER HOTEL & RESORT


Tugas Akhir Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini telah disahkan oleh:








Mengesahkan
Menyetujui
Kepala Program Akomodasi Perhotelan






INGGRID VERALENTINA, A.Md
Pembimbing






FAJAR SUGIANA



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk dan rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tanpa ada halangan, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, Tugas Akhir ini disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang penulis peroleh saat melaksanakan praktek kerja industri (PRAKERIN).  Dalam Tugas Akhir ini penulis akan membahas mengenai "CARA MENATA ALAT MAKAN DAN ALAT MINUM DI MEJA BUFFET DI SARI ATER HOTEL & RESORT"
Tugas Akhir praktek kerja industri ini penulis buat dalam rangka memenuhi tugas akhir sekolah sebagai syarat kelulusan dari SMK Ranaco serta sebagai pertanggung jawaban penulis saat melaksanakan Prakerin. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yanng ada dalam tugas akhir praktek kerja industri ini, dengan itu penulis juga mengharapkan kritik dan sarannya, serta penulis juga menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari pihak-pihak terkait oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Irwan Yusuf, S.IP, Selaku Kepala SMK Ranaco Jalancagak Subang, Ibu Inggrid Veralentina, A.md, Selaku Kepala Program Akomodasi perhotelan SMK Ranaco Jalancagak, Bapak Fajar Sugiana, Selaku Pembimbing yang telah sabar dan teliti dalam membimbing penulis selama menyusun tugas akhir ini, Bapak Herry Suherry, Selaku Owner Sari Ater Hotel & Resort yang telah memberikan kepada kami fasilitas untuk Prakerin dan menimba ilmu tentang perhotelan, Bapak Tatang Hidayat, Selaku Food And Beverage Direcstor  di Sari Ater Hotel & Resort yang telah mengizinkan kami untuk melaksanakan Prakerin, Bapak Yaya Suhara, selaku Supervisor di Sari Ater Hotel & Resort yang telah membimbing kami, mendidik kami, dan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kami semua yang melaksanakan Prakerin di Sari Ater Hotel & Resort, Bagi semua Staff di Sari Ater Hotel & Resort yang telah sabar memberikan bantuan dan bimbingan saat melaksanakan Prakerin,  untuk seluruh Guru SMK Ranaco Jalancagak Subang yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasi kepada  penulis, Terutama kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan motivasi dan perhatian baik moral maupun material saat membuat Laporan Tugas Akhir.
Penulis menyadari atas kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan laporan kerja ini.  Kritik dan saran penulis harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis pribadi umumnya bagi para pembaca.

Subang,23     Oktober 2017


Penulis




DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 3
1 3 Batasan Masalah.......................................................................................... 3
1.4 Tujuan Tugas Akhir.................................................................................... 3
    1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Prakerin............................................... 4
   

BAB II TINJAUAN TEORITIS.......................................................................... 4
2.1 Sejarah Perhotelan...................................................................................... 5
2.2 Definisi Hotel................................................................................................ 6
2.3 Karakteristik Hotel...................................................................................... 6
2.4 Klasifikasi Hotel........................................................................................... 7
2.5 Departemen-Departemen Hotel............................................................... 11
2.6 Pengertian Food and Beverage................................................................ 12
2.7 Pengertian Buffet ..................................................................................... 13
 2.8 Jenis Alat Makan dan Minum Yang Digunakan untuk Meja Buffet.. 13
 2.9 Sejarah Perusahaan.................................................................................. 14
   

BAB III PEMBAHASAN................................................................................... 15
3.1 Pengertian Buffet...................................................................................... 16
3.2 Prosedur Menata Alat Makan dan Minum di Meja Buffet.................. 18
3.3 Deskripsi Pelaksanaan Prakerin.............................................................. 20
BAB IV PENUTUP............................................................................................. 23
4.1 Kesimpulan................................................................................................ 23
4.2 Saran.......................................................................................................... 23

Daftar Pustaka.................................................................................................... viii
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Dinner Plate..................................................................................... 16
Gambar 3.2 Bowl.................................................................................................. 16
Gambar 3.3 Spoon................................................................................................ 17
Gambar 3.4 Fork.................................................................................................. 17
Gambar 3.5 Coffee Cup....................................................................................... 17
Gambar 3.6 Tea Cup............................................................................................ 18
Gambar 3.7 Cup................................................................................................... 18




 BAB 1 
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 

Istilah pariwisata menurut Koen Mayers (2009) pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang di lakukan sementara waktu dari tempat tinggal semula kedaerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencri nafkah melainkan untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau liburan serta tujuan-tujuan lainnya. Perkembangan pendirian industri pariwisata di kota subang semakin meningkat dengan dibangunnya berbagai macam tempat perbelanjaan,tempat rekreasi;wisata kuliner dan akomodasi perhotelan. Salah satunya yaitu lokasi yang terdapat di subang selatan, dengan di didirikannya berbagai tempat wisata dan akomodasi perhotelan. Dengan berkembangnya industri pariwisata di era globalisasi ini menjadikan industry pariwisata sebagai penghasil pendapatan tebesar kedua bagi negara indonesia. Kebutuhan berpariwisata semakin tinggi karena bertujuan untuk menghilangkan stress,rasa penat dan untuk menyegarkan pikiran setelah seharian lelah bekerja.

Subang adalah salah satu kabupaten di provinsi jawa barat yang memiliki potensi alam yang indah. Bahkan subang termasuk salah satu kabupaten yang sedang berkembang, akan tetapi menjadi perhatian di karenakan koya subang mempunyai tanah yang subur dan tempat-tempat pariwisata yang menjadi daya tarik bagi semua orang, tempat-tempat pariwisata yang ada di subang selatan:sari ater hot spring,gunung tangkuban parahu, di bagian subang tengah terdapat berbagai wisata dari wisata kiliner higga sejarah dan budaya  seperti masjid agung al-musabaqah subang dan gedung wisma karya. Di bagian pesisir utara subang menyajikan wisata pantai yakni pantai kelapa patimban.

Sari ater hotel dan resort terletak di kaki gunung tangkuban parahu 15000 meter di atas permukaan laut. Sari ater hotel dan resort menampilkan udara yang segar menjadikan hotel ini tempat untuk bersantai. Lingkungan di sekitar hutan yang hijau untuk pemandangan para tamu yang menginap di hotel ini. Hotel yang terdiri atas kamar dan bungalow dengan desain yang nyaman. Semua unit penginapan menampilkan tv satelit,  minibar serta kulkas. Di sari ater hotel dan resort khususnya departeman food and beverage mempunyai cara-cara untuk melayani permintaan tamu.

Food and beverage adalah yang mengurus dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan makanan dan minuman serta kebutuhan lainnya yang terkait.Dari para tamu yang tinggal maupun yang tidak tinggal di hotel tersebut, dan di kelola secara komersil dan frofesional.Food and Beverage (F&B) terbagi menjadi dua bagian yaitu,food and beverage service merupakan yang sangat mutlak diperlukan di hotel dalam penyediaan dan pelayanan makanan dan minuman dalam menjalankan tugasnya. Food and Beverage Service terbagi menjadi dua bagian yang saling bergantung satu sama lain dan harus saling bekerja sama. Bagian tersebut diantaranya adalah,food and beverage bagian depan (front service), dan bagian belakang.Salah satu tugas dari seorang waiterss adalah menata alat makan dan alat minumdi meja buffet. Pengertian buffet itu sendiri adalah merupakan suatu pelayanan di ruang makan dimana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka hingga penutup telah di sediakan dan di tata di atas meja buffet. Oleh karena itu yang melatar belakangi untuk penulisan tugas akhir ini maka penulis mengambil judul ‘’ Cara Menata Alat Makan dan Alat Minum di meja Buffet Sari Ater Hotel and Resort’’

1.2 Rumusan Masalah
    Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah tugas akhir sebagai berikut: 
1. Bagaimana cara menata alat minum di meja buffet sari ater hotel dan resort?
2. Bagaimana cara menata alat makan di meja buffet sari ater hotel dan resort?
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang penulis bahas mengenai ‘’Cara Menata Alat Makan dan Alat Minum di Meja Buffet di Sari Ater Hotel and Resort’’

1.4 Tujuan
     Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Siswa
a. Memberi kesempatan pada siswa dan siswi untuk memasyarakatkan diri pada iklim kerja.
b. Bukti bahwa penulis dapat mengungkapkan pikiran dalam bentuk usaha
c. Untuk menambah pengetahuan penulis tentang cara penyusunan karya tulis.
2. Sekolah
a.Untuk memenuhi isi tugas akhir atau sidang akhir.
b.Untuk memenuhi salah satu syarat standar kelulusan.
c.Sebagai tanda bukti bahwa penulis telah melaksanakan praktek kerja industry (prakerin)

1.5 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Industri (prakerin)
 1. Waktu
         Pelaksaan praktek kerja industri (prakerin) dilakukan selama 3 bulan dari tanggal 15 februari 2017 sampai dengan 17 mei 2017.
2 .Tempat
Pelaksanaan prakerin di lakukan di  Sari Ater Hotel dan Resort yang beralamat di JL.Raya Ciater-Subang Jawa Barat 41281 Telepon: (0260) 471700/ 471800/471900.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 SEJARAH HOTEL

Hotel berasal dari kata “Hostel” yang mempunyai arti “Tempat penampungan bagi pendatang yang juga menyediakan makanan dan minuman”. Konon diambil dari bahasa Prancis kuno bangunan publik ini sudah disebut sejak akhir abad ke-17.
Dahulu di Inggris dan Amerika, pegawai hotel mirip dengan pegawai negeri alias abdi masyarakat. Seiring perkembangan jaman dan bertambahnya pemakai jasa, layanan ini mulai meninggalkan misi sosialnya, tamu yang menginap dipungut bayaran, sementara bangunan. Sementara bangunan dan kamarnya mulai di tata sedemikian rupa agar membuat tamu merasa nyaman.
Tahun 1793, City Hotel, dibangun di kota New York, City Hotel itulah pelopor pembangunan penginapan gaya baru yang lebih modern (Fashionable). Sebab, dasar penginapan itu tak hanya mementingkan letak yang strategis.Tapi juga memikirkan bahwa hotel juga tempat istirahat bagi para tamunya.
Setelah itu muncul Hotel-hotel legendaris seperti Tremont House (Boston,1829) yang selama puluhan tahun dianggap sebagai salahsatu tempat paling top di Amerika Serikat (AS).Tremont bersaing ketat dengan Astor House yang di bangun di New York pada tahun 1836.
Di Indonesia, kata hotel selalu dikonotasikan sebagai bangunan penginapan yang cukup mahal. Umumnya dikenal hotel berbintang, hotel melati yang tarifnya cukup terjangkau namun hanya menyediakan tempat penginapan dan sarapan pagi, serta pelayanan tamu hotel (Guest House) baik yang dikelola sebagai usaha swasta seperti halnya hotel melati ataupun Mess yang dikelola oleh Perusahaan-perusahaan sebagai tempat menginap bagi para tamu yang ada kaitannya dengan kegiatan atau urusan perusahaan.

2.2 DEFINISI HOTEL

Menurut Endar Sri, 1996 pengertian Hotel adalah suatu bangunan yang di kelola secara komersil guna memberikan fasilitas penginapan kepada masyarakat umum dan fasilitas antara lain jasa penginapan, pelayanan barang bawaan, pelayanan makanan dan minuman, penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada didalamnya serta jasa pencucian pakaian.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 37/PW.304/MPPT-86 (): Hotel sebagai jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian besar atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa.
Menurut Webster definisi atau pengertian Hotel adalah suatu bangunan atau lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makanan dan minuman, serta pelayanan lainnya untuk umum.

2.3 KARAKTERISTIK  HOTEL

a) Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.
b) Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.
c) Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya di hasilkan.
d) Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.
e) Memperlakukan pelanggan seperti raja selain itu juga memperlakukan pelanggan sebagai rekan (partner) dalam usaha karena, jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.

2.4  KLASIFIKASI HOTEL

Berdasarkan keputusan Dirjen Pariwisata No. 14/U/II/1988 (), tentang usaha dan pengelolaan hotel menjelaskan bahwa klasifikasi hotel menggunakan sistem bintang. Dari kelas yang terendah diberi bintang satu, samapai kelas tertinggi adalah hotel bintang lima. Sedangkan hotel-hotel yang tidak memenuhi standar kelima kelas tersebut atau yang berada di bawah standar  minimum yang dilakukan disebut hotel non bintang.
        Pernyataan penentuan kelas hotel ini dinyatakan oleh Dirjen Pariwisata dengan sertifikat yang dikeluarkan dan dilakukan tiga tahun sekali dengan tatacara pelaksanaan ditentukan oleh Dirjen Pariwisata 
Dasar penilaian yang digunakan antara lain mencakup :
a) Pesyaratan fisik, meliputi lokasi hotel dan kondisi bangunan.
b) Jumlah kamar yang tersedia.
c) Bentuk pelayanan yang diberikan.
d) Kualifikasi tenaga kerja, meliputi pendidikan, dan kesejahteraan karyawan.
e) Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia seperti kolam renang, lapangan tenis, dan diskotik.
Klasifikasi hotel berbintang tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut :
a. Hotel Bintang Satu 
a) Jumlah kamar standar minimal 15 kamar dan semua kamar dilengkapi kamar mandi didalam 
b) Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 20m2 untuk kamar double dan 18m2 untuk kamar single 
c) Luas ruang publik 3m2x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobby, ruang makan (>30m2) dan bar.
d) Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga.

Hotel Bintang Dua (*-*)
a) Jumlah kamar standar minimal 20 kamar (termasuk minimal 1 suites room, 44 m2)
b) Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 20m2 untuk kamar double dan 18m2 untuk kamar single.
c) Luas ruang publik 3m2x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobby, ruang makan (>75m2) dan bar.
d) Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran uang asing, pelayanan surat menyurat (postal sevice), dan antar jemput.

b. Hotel Bintang Tiga (***)
a) Jumlah kamar minimal 30 kamar (termasuk minimal 2suites room, 48m2). Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 22m2 untuk kamar single dan 26m2 untuk kamar double.
b) Luas ruang publik 3m2x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobby, ruang makan, (>75m2) dan bar.
c) Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran uang asing, pelayanan surat menyurat (postal service), dan antar jemput.

c. Hotel Bintang Empat (****)
a) Jumlah kamar minimal 50 kamar (termasuk minimal 3 suites room, 48m2). Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 24m2 untuk kamar single dan 28m2 untuk kamar double.
b) Luas ruang publik 3m2x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari kamar mandi,ruang makan (>100m2) dan bar (45m2).
c) Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran uang asing, pelayanan surat menyurat (postal service), dan antar jemput
d) Fasilitas penunjang berupa ruang linen (>0,5 m2x jumlah kamar),ruang laundry (>40m2), cuci kering (dry cleaning) (20m2), dapur (>60% dari seluruh luas lantai ruang makan).
e) Fasilitas tambahan : pertokoan, kantor biro perjalanan, maskapai perjalanan, toko obat, salon, ruang serbaguna, serta fasilitas olahraga dan sauna.

d. Hotel Bintang Lima (*****)
a) Jumlah kamar minimal 100 kamar (termasuk minimal 4 suites room, 58 m2). Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 25 m2 untuk kamar single dan 52 m2 untuk kamar double.
b) Ruang publik luas 3m2x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobby, ruang makan, (>135 m2) dan bar (>75 m2).
c) Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran uang asing, pelayanan surat menyurat (postal service) dan antar jemput.
d) Fasilitas penunjang berupa ruang linen (>0,5 m2x jumlah kamar), ruang laundry (>40 m2), cuci kering (dry cleaning) (>30 m2), dapur (>60% dari seluruh luas lantai ruang makan).
e) Fasilitas tambahan : pertokoan, kantor biro perjalanan, maskapai perjalanan, toko obat, salon, ruang serba guna, serta fasilitas olahraga dan sauna.
Dengan adanya klasifikasi hotel tersebut dapat melindungi konsumen dalam memperoleh fasilitas yang sesuai dengan keinginan. Memberikan bimbingan pada pengusaha hotel serta tercapainya mutu pelayanan yang baik.
e. Berdasarkan Golongan
1) Recidential Hotel, yaitu hotel yang disediakan bagi para pengunjung yang menginap dalam jangka waktu yang cukup lama. Tetapi tidak bermaksud menginap. Umumnya terletak di kota, baik pusat maupun pinggir kota dan berfungsi sebagai penginapan bagi orang-orang yang belum mendapatkan perumahan di kota tersebut.
2) Transit Hotel, yaitu hotel yang diperuntukan bagi tamu yang mengadakan perjalanan dalam waktu relative singkat. Pada umumnya jenis hotel ini terletak pada jalan-jalan utama antar kota dan berfungsi sebagai terminal point. Tamu yang menginap umumnya sebentar saja, hanya sebagai persinggahan.
3) Resort Hotel, yaitu diperuntukan bagi tamu yang sedang mengadakan wisata dan liburan. Hotel ini umumnya terletak di daerah rekreasi/wisata. Hotel jenis ini pada umumnya mengandalkan potensi alam berupa view yang indah untuk menarik pengunjung.

f. Berdasarkan Tujuan Tamu 
1) Bussiness Hotel, yaitu hotel yang bertujuan untuk melayani tamu yang memiliki kepentingan bisnis.
2) Tourist Hotel, yaitu bertujuan melayani para tamu yang akan mengunjungi objek-objek wisata.
3) Sport Hotel, yaitu hotel khusus bagi para tamu yang bertujuan untuk olahraga atau (sport)
4) Research Hotel, yaitu fasilitas akomodasi yang disediakan bagi tamu yang bertujuan melakukan riset.
g. Berdasarkan Lokasi
1) Resort Hotel (pantai/gunung), yaitu hotel yang terletak di daerah wisata, baik pegunungan atau pantai. Jenis hotel ini umumnya dimanfaatkan oleh para wisatawan yang datang untuk wisata atau rekreasi.
2) Hotel Kota (City Hotel), yaitu hotel yang terletak di perkotaan, umumnya dipergunakan untuk melakukan kegiatan bisnis seperti rapat atau pertemuan-pertemuan perusahaan.
Penggolongan berbagai jenis hotel serta lokasi akomodasi tersebut pada dasarnya tidak merupakan pembagian secara mutlak bagi pengunjung dapat juga terjadi tumpang tindih (overlapping) yaitu saling menggunakan satu sama dengan yang lainnya, misalnya seorang turis tidak akan ditolak jika ingin menginap pada sebuah hotel kota, maupun sebaliknya.

2.5 DEPARTEMEN-DEPARTEMEN  YANG ADA DI HOTEL

1. Departemen Kantor Depan (Front Office Departement)
Departemen kantor depan (Front Office Deprtement) adalah departemen hotel yang bertugas di kantor depan seperti tamu reservasi, masuk (check in), menangani informasi, keluar (check out), dan pembayaran.
2. Departemen Makanan dan Minuman (Food And Beverage Departement)
 Departemen makan dan minum (Food And Beverage Departement) adalah departemen hotel yang bertugas dalam menyediakan dan melayani pelayanan makanan dan minuman bagi para tamu yang menginap di hotel maupun tamu dari luar.
3. Departemen Keuangan (Accounting Departement)
Departemen keuangan (Accounting Departement) adalah satu departemen hotel yang bertanggung jawab atas masalah administrasi di hotel.
4. Departemen Personalia (Human Resources Departement)
Departemen personalia (Human Resources Departement) adalah suatu departemen hotel yang bertugas menerima dan menempatkan karyawan/trainee, serta menangani masalah yang dihadapi karyawan.
5. Departemen Teknisi (Engineering Departement)
Departemen teknisi (Engineering Departement) adalah suatu departemen hotel yang bertanggung jawab untuk menangani perawatan maupun perbaikan atas semua alat-alat serta mesin yang ada di hotel.
6. Departemen Pemasaran (Marketing Departement)
Departemek pemasaran (Marketing Departement) adalah suatu bagian yang bertugas memasarkan hotel kepada masyarakat maupun pelanggan.
7. Departemen Pengadaan Barang (Purchasing Departement)
Departemen pengadaan barang (Purchasing Departement) adalah suatu bagian yang bertanggung jawab atas keseluruhan pembelian pengadaan serta semua kebutuhan baik peralatan, bahan-bahan, dan lain-lain.
8. Departemen Tata Graha (Housekeeping Departement)
Departemen tata graha (Housekeeping Departement) adalah departemen hotel yang bertanggung jawab menjaga kebersihan seluruh area hotel, baik kamar tamu maupun area umum (Public Area) di hotel.
2.6 PENGERTIAN FOOD AND BEVERAGE
Food and Beverage adalah yang mengurus dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan makanan dan minuman serta kebutuhan lainnya yang terkait dari para tamu yang tinggal maupun yang tidak tinggal di hotel tersebut, dan dikelola secara komersil dan fropesional.Food and Beverage (F&B) terbagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Food and Beverage Service
Food and Beverage Service merupakan yang sangat mutlak diperlukan di hotel dalam penyediaan dan pelayanan makanan dan minuman dalam menjalankan tugasnya Beverage Food and Service terbagi menjadi dua bagian yang saling bergantung satu sama lain dan harus saling bekerja sama. Bagian tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 
a. Food and Beverage bagian depan (Front Office) yaitu bagian yang langsung berhubungan dengan tamu yang terdiri dari bar, restoran, banquet, dan room service. Dibawah ini merupakan tugas dan tanggung jawab Food and BeverageService
1) Mempersiapkan Service Equipment
2) Melaksanakan settable -up dan clear-up
3) Menukar dan mengganti linen
4) Mengambil barang-barang ke gudang
5) Mengambil dan melayani tamu
6) Mempersiapkan pelayanan tamu grup

            b. Food and Beverage Product
                 Kedua bagian Food and Beverage Product diatas merupakan bagian yang ada di Sari Ater Hotel , disini penulis hanya menjelaskan mengenai Food and Beverage Service yang merupakan bagian pada saat penulis melakukan prakerin di Sari Ater Hotel dan  Resort.
                  Salah satu tugas seorang waitress yaitu melaksanakan table set-up dan clear-up, tetap disini penulis hanya menjelaskan mengenai table set-up yang salah satunya yaitu menata alat makan dan alat minum di meja buffet

2.7 PENGERTIAN BUFFET

Buffet merupakan suatu pelayanan di ruang makan dimana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka hingga penutup telah disediakan dan di tata diats meja buffet. Tamu bebas memilih makanan dan mengambilnya sesuai dengan selera yang diadakan setiap pagi di restaurant hotel sebagai hidangan breakfast (Sarapan Pagi) pengaturan secara khusus adalah menempatkan piring makan pada barisan pertama, peralatan makan terdiri dari : Sendok, Garpu dan saucher dan alat minum terdiri dari : Gelas, Gelas kopi, Gelas teh, cangkir selanjutnya diikuti dengan makanan yang hendak disuguhkan sesuai dengan kerangka menu yang ingin dihidangkan diatas meja buffet.
Penulis hanya menjelaskan mengenai menata alat makan dan minum di meja buffet. Karena sesuai dengan judul penulis yaitu mengenai tata cara menata alat makan dan alat minum di meja buffet Sari Ater Hotel dan Resort.

2.8 JENIS ALAT MAKANAN DAN MINUMAN YANG DIGUNAKAN MEJA BUFFET DI SARI ATER HOTEL & RESORT

  Dibawah ini merupakan jenis alat makan dan alat minum yang digunakan untuk menata meja buffet di Sari Ater Hotel dan Resort diantaranya sebagai berikut:
1. Jenis Alat Makan 
a. Dinner Plate (Piring Makan) adalah piring makan untuk menampung nasi dan lauk pauknya.
b. Bowl (Mangkuk) adalah sejenis soup cup yang multi fungsi
c. Spoon (Sendok) adalah alat untuk makan
d. Fork (Garpu) adalah alat bantu untuk mempermudah saat makan

2. Jenis Alat Minum
a. Coffe Cup (Gelas Kopi) adalah alat yang digunakan khusus untuk kopi
b. Tea Cup (Gelas Teh) adalah alat yang digunakan khusus untuk the
c. Cup (Gelas) adalah alat yang digunakan untuk air mineral

2.9 SEJARAH PERUSAHAAN

Pada awalnya tempat Wisata Air Panas Ciater yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Sari Ater Hot Spring & Resort Hotel dan Rekreasi adalah tempat pemandian yang biasa dipergunakan oleh Masyarakat sekitar Ciater, Palasari dan Nagrak. Pada Tahun 1968 Pemuda Kabupaten Subang melalui PU Kabupaten bekerjasama dengan Dispenda perlahan-lahan mulai menganggap Sumber Air Panas Alam Ciater sebagai Objek Wisata. Sebagai Manager Utama Bapak Sahro dan PU Kabupaten Jumlah pegawai pada saat itu kurang lebih hanya 11 Orang. 
Pada Tahun 1972 PPN DWW KORA IV (Sekarang PTPN XIII Ciater) membuat satu buah bangunan untuk kamar mandi dan Pintu Gerbang berbentuk Jaglo yang lengkap dengan Kantor dan Loket Perjualan Tiket.

Pada Tanggal 20 Maret 1974 PEMDA TK II Kabupaten Subang menyerahkan Pengelola Objek Wisata Panas Ciate Kepada PT SARI ATER yang di Pinpin Oleh Bapak H.A SOEWARMA. Manager pertama yang dipercayai oleh PT. SARI ATER untuk Memimpin Objek Wisata Air Panas Alam Ciater adalah Bapak Guatma, Alm (Tahun 1974-1975). Jumlah Karyawan yang ada pada saat itu kurang lebih 16 Orang dan seluruh Wisata Seluas 7,335 Ha yang dikeloa, dibenahi, dan dibuat pembatas dari kawat berduri.

Pada Tahun 1975 Bungalow Type Standar mulai di bangun sedangkan Manager Kedua saat itu adalah Bapak Tirto Sentono, Alm (Tahun 1975-1976) dan Jumlah Karyawan telah mencapai 60 Orang. Pada Tahun 1976 dimulai pembangunan Restaurant Dayang Sumbi, Bungalow Kabayan, sarana Parkir dan Rekreasi Kolam Perahu. Pimpinan pada saat itu dipercayakan Kepada Manager Kedua yaitu Bapak J.R Iskandar, Alm (Tahun 1976-1977).

Pada Tahun 1987 Pimpinan diserahkan Kepada Bapak HERRY HERMAN dengan Jabatan sesuai dengan Operasional Manager. Pada Tanggal 24 Oktober 1994 dilakukan Struktur Organisasi dan ditetapkan oleh seorang General Manager untuk memimpin Hotel dan Objek Wisata Sari Ater dengan Nama Sari Ater Hot Spring Resort. Sebagai generasi Manager yang Pertama ditetapkan Bapak Herry Hermani jumlah Karyawan pada saat itu 333 Orang sedangkan Luas Kawasan Hotel dan Objek Wisata telah menjadi 32 Ha.

Pada Tahun 1998 dibangun kembali satu Fasilitas Kolam Renang Air Panas Alam di Area Rekreasi dengan Nama Polusari daya tampung untuk 500 Orang dan diresmikan oleh Bupati Tingkat II Subang Bapak Drs. Abdul Wahyan. Pada Tahun 2000 di Abad Melenium sesuai dengan tuntutan Zaman Sari Ater membangun kembali Multi Fancion Room Dayang Sumbi Fasilitas Ruangan Meeting dengan Fasilitas 750 Orang sampai 1000. Adapun Ruangan tersebut bisa digunakan untuk Pernikahan, Ulang Tahun, Seminar, Konferensi dengan beberapa 
bentung Meeting. Sampai sekarang Hotel dan Objek Wisata Air Panas Alam Sari Ater lebih terkenal dengan sebutan Sari Ater Hot Spring Resort Hotel And Resort.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Buffet
Buffet merupakan suatu pelayanan diruang makan dimana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka hingga penutup telah disediakan dan ditata diatas meja buffet. Dibawah ini jenis-jenis alat makan dan alat minum untuk meja buffet di Sari Ater Hotel & Resort diantaranya sebagai berikut:
1. Jenis Alat Makan
a. Dinner Plate (piring makan)


Gambar 3.1 Dinner Plate
b. Bowl (mangkuk)


Gambar 3.2 bowl

c. Spoon (sendok makan)


Gambar 3.3 Dinner spoon
d. Fork (garpu)


Gambar 3.4 fork
2. Jenis Alat Minum
a. Coffe Cup (gelas kopi)


Gambar 3.5 coffe cup

b. Tea Cup (gelas teh) 


Gambar 3.6 tea cup
c. Cup (cangkir)


Gambar 3.7 cup
3.2 Cara Menata Alat Makan dan Minum di Meja Buffet di Sari Ater Hotel & Resort
1. Grooming (penampilan) dari mulai kerapihan atas sampai bawah
2. Breafing, sesudah breafing mulai beraktivitas
3. Sebelum melakukan aktivitas menata alat makan dan minum dimeja buffet, terlebih dahulu mempersiapkan alat yang akan digunakan dengan dipersiapkan di kitchen (dapur)
4. Menyiapkan alat makan dan minum yang terdiri dari sebagai berikut:
a.  Dinner Plate (piring makan)
b. Spoon (sendok makan)
c. Fork (garpu)
d. Bowl (mangkuk)
e. Coffe Cup (gelas kopi)
f.  Tea Cup (gelas teh)
g. Cup (cangkir)
5. Meja buffet sudah di lengkapi dengan taplak meja dan sudah terpasang skirting. Sesudah meja buffet rapih maka selanjutnya yaitu menata alat makan dan minum. 
6. Cara menata alat makan dimeja buffet.
Langkah pertama yaitu waitrees menyiapkan piring makan yang ada didapur dengan cara menyusunnya sebanyak 8 tahap piring makan, kemudian piring makan diatasnya dilengkapi dengan tisu. Dan dibawa dengan kedua tangan dan piring tersebut disenderkan keperut supaya tidak jatuh saat membawanya dan piring makan siap diletakkan diatas meja buffet, dalam peletakkan piring makannya yaitu disebelah ujung sebelah kiri meja dan merupakan urutan pertama di meja buffet . Kegiatan diatas dilakukan sampai piring yang akan digunakan sudah tersusun diatas meja buffet.
Kedua mengambil mangkuk di dapur untuk disusun di meja buffet yang ditumpuk 4 buah mangkuk kemudian cara membawa mangkuk tersebut dengan kedua tangan disenderkan keperut agar tidak mudah jatuh dan peletakkannya di samping piring makan dan disejajarkan dengan piring makan.
Ketiga mengambil gelas dengan menggunakan alat seperti ranjang kecil yang bermuat 12 buah gelas dengan cara membawanya dengan kedua tangan kemudian peletakkannya disusun 1 buah dan disejajarkan sampai 6 baris 4 kolom.
Keempat mengambil gelas cangkir kopi dan gelas cangkir teh dengan alat seperti keranjang kecil dan bermuat 12 buah kemudian cara peletakkannya sama dengan gelas air putih.
Kelima mengambil 20 buah sendok dan 20 buah garpu yang sudah menyusun di tray yang ditutupi oleh kain yang sudah dibentuk rapi kemudian diletakkan disebelah mangkuk dengan posisi sendok disebelah atas dan garpu di sebelah bawah.
Keterangan diatas merupakan cara set up buffet di Sari Ater Hotel & Resort.
3.3 Deskripsi Pelaksaan Prakerin Di Sari Ater Hotel & Resort
Di Sari Ater Hotel & resort diberlakukan 3 shift dan midle, yaitu:
1. Shift 1 dari pukul 07:00 s.d 15:00
2. Shift 2 dari pukul 15:00 s.d 23:00
3. Shift 3 dari pukul 23:00 s.d 07:00
4. Shift midle dari pukul 10:00 s.d 18:00
Dalam 1 (satu) shift bekerja selama 8 jam dan libur 1 hari dalam seminggu setiap siswa/i prakerin akan bekerja harus check in terlebih dahulu dengan menggunakan check lock. Setelah check in siswa/i prakerin diharuskan mengikuti breafing, kapten akan membagikan tugas, setelah breafing para siswa/i prakerin langsung bekerja dengan tugasnya masing-masing.
Kegiatan yang pertama penulis lakukan saat bekerja yaitu mempersiapkan diri (Grooming) dari mulai kerapihan atas sampai kerapihan ujung kaki. Agar tamunya merasa nyaman melihat penulis bekerja dan merasa puas dalam pelayanannya. Kegiatan selanjutnya adalah membersihkan barang-barang yang akan dipakai. Seperti Dinner Plate, Spoon, Fork, Coffee Cup, Tea Cup, Cup, Tissue dan setelah selesai dibersihkan maka barang itu disiapkan untuk dipakai oleh tamu. Seteleh membereskan dan membersihkan peralatan penulis pergi kelantai 2 untuk membersihkan meja makan dan mengecek barang-barang yang belum lengkap seperti menambahkan Dinner Plate, Dinner Fork, Dinner Spoon, Cup, Coffee Cup, Tea Cup, Tissue.
Untuk menjaga agar makanan tetap panas maka penyajiannya menggunakan Chaving Dish (Alat pemanas makanan diatas meja buffet yang dilengkapi dikompor sterno). Pada saat tamu datang maka bagian dapur tidak perlu sibuk memasak karena semua makanan sudah siap tersaji dengan rapi dan menarik diatas meja buffet. Pada saat ada makanan yang kurang maka pramusaji dapat menambahkan lagi makanan tersebut. Cara menutup meja makan (Table Set Up) untuk acara buffet ini banyak kesamaannya dengan cara menutup meja makan pada table service sebelumnya. Bila alat-alat belum disediakan dan diatur diatas meja makan, seperti halnya pada acara standing buffet service, misalnya maka harus disediakan ditenpat yang cukup untuk meletakan peralatan makanan atau paper napkin, roti, air es serta minuman lainnya diatas meja buffet.
1. Cara Pemasangan Skirting
a. Pasang molton
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk waitress adalah pasangkan molton pada meja yang akan dipakai untuk skirting.
b. Menyiapkan taplak meja
c. Setelah molton sudah dipasang maka langkah kedua adalah                             siapkan taplak meja dan  ditaruh diatas molton untuk sebagai alas yang nantinya akan ditarus diatasnya peralatan beserta makanan dan minuman.
d. Pasang skirting
Skirting biasanya dipakai untuk meja prasmanan yang berfungsi untuk menutup kaki-kaki meja. Yang harus diperhatikan dalam memasang skirting yaitu:
a. Semua sisi meja ditutupi dengan skirting
b. Tinggi kain tidak menyentuh lantai
c. Memiliki bentuk yang teratur dan rapih
Setelah pemasangan skirting selesai, letakan chaving dish sesuai dengan urutan menu yang telah ditentukan. Kemudian lengkapi buffet dengan peralatan makan seperti dinner plate, cup and saucher, spoon, fork, coffee cup, tea cup. Setelah makanan sudah lengkap lalu penulis melakukan pekerjaan seperti clear up menjaga meja buffet, menyiapkan makanan dari kitchen sampai dengan waktu check out tiba.

BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Setelah melakukan PRAKERIN selama 3 bulan di Sari Ater Hotel & Resort . Penulis ditempatkan 2 bulan di Food & Beverage dan 1 bulan di Hosekeeping. Penulis ditugaskan sebagai waitress menata alat makan dan alat minum di meja Buffet. Penulis mendapat pengalaman baru mengenai menata alat makan dan alat minum di meja Buffet, dengan cara menata alat makan dan minum tersebut merupakan hal yang paling khusus dan penting dilakukan untuk mempermudah tamu dalam mengambil makanan dan minuman di meja Buffet. Dengan hal ini demikian menata alat makan dan alat minum haruslah serapi dan sebersih mungkun, agar tamu merasa puas. Dari kesimplan tugas akhir ini penulis dapat mengetahui bagaimana cara menata alat makan dan minum di meja Buffet.

4.2 SARAN 
Adapun saran yang ingin penulis ajukan yaitu:
1. Siswa
a. Harus mentaati peraturan sekolah
b. Harus berpenampilan rapih (Grooming), karena penampilan sangat penting untuk seorang waiters atau waitrees.
c. Harus berpakaian rapih dan memakai pakaian yang sudah ditentukan.

2. Sekolah 
a. Lengkapi fasilitas-fasilitas yang sudah ada supaya lebih lengkap lagi.
b. Kedisiplinan sekolah lebih ditingkatkan lagi karena kedisiplinan adalah modal dari keberhasilan.

3. Perusahaan
a. Pihak hotel sebaiknya memberikan baju seragam untuk siswa yang melakukan PRAKERIN.
b. Untuk captain harus lebih memperhatikan dan membimbing siswa yang sedang melaksanakan PRAKERIN.

DAFTAR PUSTAKA

Salsabila,Fasya.2016.Pengertian pariwisata.Subang diambil pada tanggal 13 september 2017
Herlianingsih,rani.2016.Bab II.Subang diambil pada tanggal 25 oktober 2017
Erlianul,Gilang.2014.Pengertian buffet.Subang diambil pada tanggal 29 oktober 2017
https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:And9GcRKxm1a76_||38ykapredzrEDZIyw9XQqNDPxtbhoatHHh1vcbxa-kG72Yv7g



GLOSARIUM


Budget
:
Anggaran belanja
Bowl
:
Mangkuk
Cup
:
Cangkir
Coffee cup
:
Gelas kopi
Coffe shop
:
Kedai kopi
Complain
:
Keluhan tamu
 Departement
:
 Bagian
Discipline
:
Disiplin
Grooming
:
Penampilan
Log book
:
Catatan kegiatan
Meeting room
:
Ruang rapat
 Pantry
:
Gudang
 Restaurant
:
Tempat pelayanan makanan dan minum
Service
:
Pelayanan
Shift
:
Pembagian waktu kerja
Standard room
:
Kamar standar
Suite
:
Rangkaian
Superior room
:
Kamar
Soup spoon
 :
Sendok sop
Spoon
 :
Sendok makan


LAMPIRAN-;LAMPIRAN


BUNGALOW

HOTEL SARI ATER



Restaurant Kimannis Family dari Depan


Restaurant Kimannis Family dari Dalam


MENYIMPAN ALAT MAKAN


MENATA ALAT MAKAN


Gambar Alat Minum Di Meja Buffet



=======================================================================

bentuk penataan meja buffet,perlengkapan meja buffet,pengertian penataan meja buffet,penataan makanan dan minuman untuk buffet,alat alat untuk hidangan buffet,peralatan penataan meja buffet,bentuk dan ukuran meja buffet,macam macam bentuk buffet

No comments:

Post a Comment

Electro Electro