Tuesday, October 31, 2017

contoh makalah media audio visual

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Pelajaran: Sejarah
Guru Pengampu: Dr. Hj. Ayu cantik pisan NC, M.Ag

Disusun oleh:

Salma Syakira
(103111123)

SMP NEGERI 1 BINONG-SUBANG
2017/2018

========================================================================

I.         PENDAHULUAN

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan membantu keefektifan proses pembelajaran dalam  penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan memadatkan informasi.
Bentuk-bentuk media pembelajaran itu sendiri terdapat berbagai macam bentuk. Klasifikasi menurut pemakaiannya ada tiga macam bentuk media yang digunakan, yaitu media auditif, media visual, dan media audio visual. Dalam pembahasan makalah ini akan diterangkan lebih jelas dan lebih detail mengenai media audio visual yang mempunyai unsur memadukan antara media auditif dan media visual.

II.      RUMUSAN MASALAH
A.       Apa Pengertian Media Audio, Visual, dan Audio Visual?
B.       Apa Saja Jenis-Jenis Media Audio Visual?
C.       Bagaimana Karakteristik Media Audio Visual?
D.       Apa Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual?

III.   PEMBAHASAN
A.       Pengertian Media Audio, Visual, dan Audio Visual
1.    Pengertian Media Audio
Media audio yaitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Beberapa jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah radio, dan alat perekam pita magnetik.

a.    Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya.[1]
b.    Perekam pita magnetik
Perekam pita magnetik adalah salah satu media pendidikan yang tak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya. Ada dua macam rekaman dalam alat perekam pita magnetik ini, yaitu sistem : “full track recorder” dan “double track recorder”.

Kelebihan dan kekurangan media audio

a.      Kelebihan media audio
1)      Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV.
2)      Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
3)       Dapat digunakan bersama – sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali.
4)      Dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya. [2]
b.      Kekurangan media audio
1)      Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus.
2)      Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
3)      Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan perbendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
4)      Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak.
5)      Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnyadalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima.[3]
2.    Pengertian Media Visual
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sanagat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektiv, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.[4] Yang termasuk dalam kelompok ini yaitu Gambar representasi, Diagram, Peta, Grafik, Overhead Projektor (OHP), Slide, dan Filmstrip.

Kelebihan dan kekurangan media visual
a.    Kelebihan media visual
1)        Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengelipingnya.
2)        Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan
3)        Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik
4)        Media visual memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik denga lingkungan sekitarnya
5)        Dapat menanamkan konsep yang benar
6)        Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru
7)        Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
b.   Kekurangan media visual
1)        Lambat dan kurang praktis
2)        Tidak adanya audio, media visuaal hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar. Sehingga kuraang mendetail materi yang disampaikan
3)        Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita
4)        Biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.[6]
3.    Pengertian Media Audio Visual
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). [7] Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.[8]
Dari hasil penelitian media audiovisual sudah tidak diragukan lagi dapat membantu dalam pengajaran apabila
dipilih secara bijaksana dan digunakan dengan baik. Beberapa manfaat alat bantu  audiovisual adalah:
1.        Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar;
2.        Mendorong minat;
3.        Meningkatkan pengertian yang lebih baik;
4.        Melengkapi sumber belajar yang lain;
5.        Menambah variasi metode mengajar;
6.        Menghemat waktu;
7.        Meningkatkan keingintahuan intelektual;
8.        Cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu;
9.        Membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama;
10.    Dapat memberikan konsep baru dari sesuatu diluar pengalaman biasa.

B.       Jenis-jenis Media Audio Visual
1.    Media Audio Visual Gerak
Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak
a.    Film
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap

Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik mamiliki ciri-ciri sebagi berikut:
a.    Dapat menarik minat anak;
b.   Benar dan autentik;
c.    Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan;
d.   Sesuai dengan tingkatan kematangan audien;
e.    Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar;
f.                      Kesatuan dan squence-nya cukup teratur;
g.   Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan

b.      Video
Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan dapat bersifat fakta (kejadian/ peristiwa penting, berita), maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun intruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Masing-masing memiliki keterbatasan dan kelebihan sendiri.
c.      Televisi (TV)
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang. Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak hanya menghibur, tetapi lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu, ia memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain yaitu:
(1) Dituntun oleh instruktur, seorang instruktur atau guru menuntun siswa sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. melalui pengalaman-pengalaman visual.
(2) Sistematis, siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.
 (3) Teratur dan berurutan, siaran disajikan dengan selang waktu yang berurutan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya,
(4) Terpadu, siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya, seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium, percobaan, menulis, dan pemecahan masalah.[13]
Televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan. [14]
Media komunikasi massa khususnya televisi berperan besar dalam hal interaksi budaya antar bangsa, karena dengan sistem penyiaran yang ada sekarang ini, wilayah jangkauan siarannya, tidak ada masalah lagi. Meskipun demikian, bagaimanapun juga televisi hanya berperan sebagi alat bukan merupakan tujuan kebijaksanaan komunikasi, karena itu televisi mempunyai fungsi:
a.    Sebagai alat komunikasi massa
Daerah jangkauan televisi, dibelahan bumi manapun sudah tidak menjadi masalah bagi media massa. Hal ini karena ada revolusi dibidang satelit komunikasi massa yang terjadi pada akhir-akhir ini. Sebagi akibat adanya sistem komunikasi yang canggih itu, media massa televisi mampu membuka isolasi masyarakat tradisional yang sifatnya tertutup menjadi masyarakat yang terbuka.
b.    Sebagi alat komunikasi pemerintah
Sebagi alat komunikasi pemerintah, televisi dalam pesan komunikasinya terhadap kondisi sosial budaya suatu bangsa, meliputi tiga sasaran pokok, yaitu:
1)        Memperkokoh pola-pola sosial budaya
2)        Melakukan adaptasi terhadap kebudayaan
3)        Kemampuan untuk mengubah norma-norma soaial budaya bangsa.[15]
2.      Media Audio Visual Diam
Media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam, seperti:
a.    Film bingkai suara (sound slides)
Film bingkai adalah suatu film transparan (transparant) berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci terbuat dari kraton atau plastik. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu program film bingkai suara (sound slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit. Jumlah gambar (frame) dalam satu program pun bervariasi, ada yang hanya sepuluh buah, tetapi ada juga yang sampai 160 buah atau lebih.[16]
b.    Film rangkai suara
Berbeda dengan film bingkai, gambar (frame) pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan. Ukurannya sama dengan film bingkai, yaitu 35 mm. Jumlah gambar satu rol film rangkai antara 50-75 gambar dengan panjang kurang lebih 100 sampai dengan 130, tergantung pada isi film itu.[17]
C.       Karakteristik Media Audio Visual
Teknologi Audio visual cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi yaitu dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangakat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut:

1.        Mereka biasanya bersifat linier;
2.        Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis;
3.        Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya;
4.        Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak;
5.        Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif;
6.        Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.

D.       Kelebihan dan Kekurangan Media Audio visual
Media audio visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Ada dua jenis media audio visual disini yaitu audio visual gerak dan audio visual diam.
Kelebihan media audio visual gerak
1.    Kelebihan dan kekurangan film sebagai media audio visual gerak.
a.    Keuntungan atau manfaat film sebagai media pengajaran antara lain:
1)   Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan tangan dan sebagainya.
2)   Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.
3)   Penggambarannya bersifat 3 dimensional.
4)   Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni.
5)   Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya.
6)   Kalau film dan video tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan.
7)   Dapat menggambarkan teori sain dan animasi.
b.    Kekurangan-kekurangan film sebagai berikut:
1)   Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien.
2)   Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.
3)   Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan.
4)   Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.[19]
2.    Kelebihan dan kekurangan video sebagai media audio visual gerak
a.    Kelebihan video
1)   Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan lainnya.
2)   Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapt memperoleh informasi dari ahli-ahli/ spesialis.
3)   Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan penyajiannya.
4)   Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
5)   Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengar.
6)   Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut, artinya kontrol sepenuhnya ditangan guru.
7)   Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya.[20]
b.    Kekurangan video
1)   Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan.
2)   Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.
3)   Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
4)   Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.[21]
3.    Kelebihan dan kekurangan televisi sebagai media audio visual gerak
a.    Kelebihan televisi:
1)   Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
2)   Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara.
3)   Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.
4)   Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.
5)   Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
6)   Menarik minat anak.
7)   Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam intervice training.
8)   Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap sekolah.[22]

b.    Kekurangan-Kekurangan Televisi:
1)   Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
2)   Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesan nya sesuai dengan kemampuan individual siswa.
3)    Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi tayangan TV sebelum disiarkan.
4)   Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
5)   Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersifat pasif selama penayangan

Kelebihan dan kekurangan media audio visual diam
1.    Kelebihan dan kekurangan film bingkai sebagai media audio visual diam.
a.    Kelebihan film bingkai sebagai media pendidikan adalah:
1)        Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan  ke seluruh siswa secara serentak;
2)        Perhatian anak-anak dapat dipussatkan pada satu butir tertentu;
3)        Fungsi berfikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas;
4)        Film bingkai berada di bawah kontrol guru;
5)        Dapat dilakukan secara klasikal maupun individu;
6)        Penyimpanannya mudah (praktis);
7)        Dapat mengatasi keterbatasan keterbatasan ruang, waktu dan indera;
8)        Mudah direvisi/diperbaiki, baik visual maupun audionya;
9)        Relatif sederhana dan murah dibandingkan dengan media TV atau film;
10)    Program dibuat dalam waktu singkat.
Kekurangan film bingkai suara adalah:
1)        Program film bingki yang terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang atau tertukar apabila penyimpanannya kurang baik;
2)        Hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam (still);
3)        Penggunaan program slide suara memerlukan ruangan yang gelap, apabila tidak gelap makagambar yang diproyeksikan kurang jelas;
4)        Dibangdingkan dengan gambar, foto, bagan atau papan flanel pembuatan film bingkai jauh lebih mahal biayanya
2.    Kelebihan dan kekurangan film rangkai
a.       Kelebihan film rangkai yaitu:
1)      Kecepatan penyajian film rangkai bisa diatur
2)      Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pendidikan yang berbeda dalam satu rangkai
3)      Ukuran gambar sudah pasti
4)      Penyimpanannya mudah
5)      Reproduksinya dalam jumlah besar relatif lebih mudah
6)      Dapat untuk belajar kelompok maupun individual
b.      Kelemahan yang pokok dibandingkan dengan film bingkai adalah bahwa film rangkai sulit diedit atau direvisi karena sudah merupakan satu rangkaian, sukar dibuat sendiri secara lokal dan memerlukan peralatan laboraturium yang dapat mengubah film bingkai ke film rangkai

E.       Cara Pemakaian Media Audio Visual Dalam Pembelajaran

Dalam pengaplikasian media audio visual ada hal-hal yang harus dipersiapkan misalnya; guru harus tau cara pengoprasian media tersebut, guru harus terlebih dahulu tahu konten alat bantu yang akan digunakan, dan yang pasti harus sesuai dengan indikator pencapaian yang akan dicapai. Berikut akan dijelaskan saran-saran untuk menggunakan media audio visual dalam pembelajaran agar dapat berfungsi secara optimal:
1)        Bahan yang disajikan harus mengarah langsung pada masalah yang dibicarakan oleh kelompok, dalam artian harus terarah.
2)        Bahan seyogianya hanya disajikan pada waktu yang tepat sehingga tidak menyebabkan terputusnya kelangsungan berpikir.
3)        Pimpinan sebaiknya mengetahui bagaimana menjalankan alat bantu.
4)        Alat bantu sebaiknya mengajarkan sesuatu, tidak sekedar menayangkan sesuatu.
5)        Partisipasi pelajar sangat diharapkan dalam situasi ketika alat bantu audio visual digunakan.
6)        Rencana mutlak diperlukan untuk membuat bahan yang disajikan dengan alat bantu lebih efektif.
7)        Beberapa alat bantu sebaiknya digunakan.
8)        Alat bantu audio visual sebaiknya digunakan secara hati-hati dan disimpan dengan baik.

IV.   ANALISIS
Telah diketahui bahwa media audio visual merupakan salah satu bentuk media pembelajaran yang yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar. Bentuk media audio visual dapat diketahui dengan melihat ciri-ciri umumnya, yaitu dengan melibatkan dua indra sekaligus, indra pendengaran dan indra penglihatan yang merupakan gabungan dari media auditif dan media visual. Media audio visual merupakan media yang dirasa cukup efektif dan efisien apabila diterapkan dalam suatu pembelajaran. Kebanyakan seorang peserta didik akan lebih memahami suatu materi yang sedang diajarkan tersebut dengan melibatkan pendengaran (audio) juga melibatkan penglihatannya (visual) sehingga materi yang disampaikan tersebut bisa dirasakan seperti nyata.
Media audio visual ada dua jenis, yaitu media audio visual gerak dan media audio visual diam. Media audio visual gerak merupakan bentuk media yang dapat dilihat, didengar dan juga ada gerakan; seperti film, video, dan televisi. Ketiga hal tersebut sudah sering kita jumpai dalam kehidupan  sehari-hari, dan semuanya sudah jelas tahu bahwa televisi mampu menampilkan gambar yang bergerak, bersuara dan juga bisa dilihat. Kenggulan yang lain dari media ini juga dapat memberikan hal yang seperti nyata seolah-olah kita juga terlibat dalam suatu penayangan tentang suatu kejadian (yang mendidik). Sedangkan media audio visual diam merupakan bentuk media yang hanya menampilkan suara dan penglihatan, perbedaan media audio visual gerak dengan media audio visual diam hanya ada tidaknya gerakan saja. Media audio visual diam dapat bergerak jika ada fasilitatornya, seperti pada film strip bersuara dan  slide bersuara.
Dengan bertambahnya media pembelajaran yang lebih canggih dalam membantu proses belajar mengajar maka seorang guru harus bisa dan dapat menggunakan alat-alat teknologi tersebut. Seorang guru diharapkan tidak gaptek (gagap teknologi), karena dengan menggunakan teknologi yang canggih yang telah tersedia saat ini media audio visual khususnya, peserta didik akan cepat paham dan mempunyai daya tarik tersendiri. Karena belajar dengan melibatkan penglihatam dan pendengaran akan lebih memahakan.

V.      KESIMPULAN

1.      Media audio yaitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sanagat penting dalam proses belajar. Media audio visual adalah suatu media pembelajaran yang dalam penerapannya menenggabungkan dua indra manusia yaitu indra pendengaran dan indra penglihatan. Melalui media ini proses belajar mengajar cenderung lebih efektif dan peserta didik lebih mudah dalam menangkap materi belajar.
2.      Jenis-jenis media audio visual ada dua yaitu media audio visual gerak dan media audio visual diam. Media audio visual gerak meliputi film, video dan televisi. Sedangkan media audio visual diam meliputi  Film bingkai suara (sound slides) dan film rangkai suara.
3.      Karakteristik media audio visual: bersifat linier; menyajikan visual yang dinamis; digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya; merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak; dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif; serta berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.
4.      Kelebihan dan kekurangan media audivisual yaitu sesuai dengan jenis media dari mcam-macam bentuk media yang digunakan. Masing-masing media tersebut memiliki kelbihan dan kekurang sendiri-sendiri sesuai dengan manfaat penggunaannya.
5.      Dalam pengaplikasian media audio visual ada hal-hal yang harus dipersiapkan misalnya; guru harus tau cara pengoprasian media tersebut, guru harus terlebih dahulu tahu konten alat bantu yang akan digunakan, dan yang pasti harus sesuai dengan indikator pencapaian yang akan dicapai. Berikut akan dijelaskan saran-saran untuk menggunakan media audio visual dalam pembelajaran agar dapat berfungsi secara optimal

VI.   PENUTUP

Demikian makalah ini penulis buat. Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan agar makalah yang kedepan dapat lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semuanya, Amin.



DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada. 2003
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. 2002
Djaramah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta. 2010
Sadiman, Arif S. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. 1996
Sudjana, Nana. Media Pengajaran. Surabaya: Pustaka Dua. 1978
Suprijanto.  Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT.Bumi Aksara. 2005
Syukur NC, Fatah. Teknologi Pendidikan. Semarang: Rasail. 2005
http://rangkuman-pendidikan.blogspot.co.id/2017/10/makalah-media-audio-visual.html

========================================================================

pengertian audio visual menurut para ahli,fungsi audio visual,contoh media audio visual dalam pembelajaran,pengertian visual dan contohnya,macam-macam media audio visual,jenis jenis audio visual,makalah media audio visual,kelebihan dan kekurangan media audio visual,makalah media audio visual pdf,makalah media audio dalam pembelajaran,pengertian media audio visual dalam pembelajaran,makalah media audio dan audio visual,jenis-jenis media audio visual,contoh media pembelajaran audio visual,media pembelajaran audio visual menurut para ahli,media pembelajaran audio visual pdf

pengertian audio visual menurut para ahli

TUGAS SEJARAH
TENTANG AUDIOVISUAL


KELOMPOK 7 :
ANGGOTA:
SYACHRUL GUNAWAN
M.SANSAN
RANGGA.F
NISA.R
SITI AMINAH

SMA NEGERI 1 JALANCAGAK
2017-2018

========================================================================

AUDIOVISUAL



Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar” (Rohani, 1997: 97-98). 
Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

JENIS-JENIS AUDIOVISUAL

TELEVISI


Menurut Omar Hamalik bahwa telivisi adalah perlenakapan elektronik, yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televisi sebebarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan. Televisi juga dapat memberikan kejadian-kejadian yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dengan disertai komentar penyiarnya. Kedua aspek tersebut secara simultan dapat didengar dan dilihat oleh para pemirsa. Peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian tersebut langsung disiarkan dari stasiun pemancar TV tertentu. 

VIDEO CASETTE

Video Cassette/Tape recorder sering juga disebut video Cassette Recorder (VCR) atau Video Tape Recorder (VTR). Alat ini dapat merekam gambar dan suara dalam waktu yang bersamaan. Pada saat-saat diperlukan, suara dan gambar yang telah direkam dapat ditampilkan kembali atau dihapus untuk diganti dengan yang lain bila diperlukan. Karena mempunyai sifat yang demikian maka VTR dapar dijadikan sebagai media pembelajaran. 

CCTV ( CLOSED CIRCUIT TELEVISION)

Televisi dapat juga dijadikan media pembelajan pada lokasi terbatas. Istilah yang sering digunakan adalah Closed Television atau Televisi Arena Terbatas. Proses kerjanya hampir sama dengan program televis

FILM BERSUARA
Film sebagai media audio visual adalah film yang bersuara. Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstip teremasuk media audio visual saja atau media visual diam plus suara. Film yang dimaksud disini adalah film sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang; proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri, kejadian-kejadian dalam alam, tatacara kehidupan di negara asing, berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan suatu ketrampilan, sejarah kehidupan orang-orang besar dan sebagainya.

MEDIA BERBASIS KOMPUTER

Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit. Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan, Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer Managed Instruction (CMI). Termasuk di dalamnya dalam tutorial cara membuat blog gratis dibutuhkan komputer. Ada pula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer Assited Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer. 

MEDIA BERBASIS TELEMATIK
Istilah telematika merupakan adopsi dari bahasa asing sebagaimana dijelaskan di Caraspot. Kata telematika berasal dari kata dalam bahasa Prancis, yaitu telematique. Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan informatika. Senada dengan pendapat pemerintah, telematika diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika = informatika. Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya.
Sering dikaitkan dengan produk terbaru dari peradaban teknologi yang kelak akan menggeser televisi. Perangkat tematik mencakup beberapa unit. Pada bagian tengahnya terdapat unit layar gambar yang dihubungkan dengan jaringan komputer. Mengenai komunikasi, email juga termasuk di dalamnya sehingga perlu diketahui cara membuat email. Media tematik acap kali disebut media baru yang mulai dikenal pada tahun 1980 an, sesungguhnya merupakan perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaan yang berbeda pula.

========================================================================


pengertian audio visual menurut para ahli,fungsi audio visual,contoh media audio visual dalam pembelajaran,pengertian visual dan contohnya,macam-macam media audio visual,jenis jenis audio visual,makalah media audio visual,kelebihan dan kekurangan media audio visual






makalah ontologi epistemologi aksiologi filsafat pendidikan islam

Makalah Kelompok
Filsafat Pendidikan Islam
Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Filsafat Pendidikan Islam



Di Susun Oleh Kelompok IV :

AYU CANTIK                  ( 1532100085 )
VIA GEULIS             ( 1532100091 )
ERIKA GENDUT            ( 1532100097 )
SALMA SYAKIRA                  ( 1532100098 )

Dosen Pembimbing :
AGUS GANTENG, M.Pd.I

Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
SMK RIYADUL JANNAH
Tahun 2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Ontologi, Epistemologi & Aksiologi Filsafat Pendidikan Islam ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Syarnubi, M.Pd.I selaku dosen pembimbing mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam UIN Raden Fatah Palembang yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

 Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Ontologi, Epistemologi & Aksiologi Filsafat Pendidikan Islam. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

 Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.


Ciater, 31 Oktober 2017


Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................
DAFTAR ISI......................................................

BAB I.................................................................
PENDAHULUAN.......................................
A.     Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
A.     Ontologi Filsafat Pendidikan Islam..........................
1.      Pengertian Ontologi Filsafat Pendidikan Islam...........
2.      Implikasi Ontologi dalam Dunia Pendidikan...................
3.      Hubungan Ontologi dengan Pendidikan.................................
B.     Epistemologi Filsafat Pendidikan Islam.....................................
1.      Pengertian Epistemologi Filsafat Pendidikan Islam.....................
2.      Cara Memperoleh Pengetahuan Pendidikan Islam.........................
3.      Sumber Pengetahuan dalam Pendidikan Islam..................................
4.      Hubungan Epistemologi dengan Pendidikan.........................................
C.     Aksiologi Filsafat Pendidikan Islam..........................................................
1.      Pengertian Aksiologi Filsafat Pendidikan Islam............................................
2.      Bentuk dan Tingkatan Nilai..............................................................................
3.      Sumber Nilai dalam Kehidupan Manusia...........................................................
4.      Hubungan Aksiologi dengan Pendidikan.................................................................

BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan.........................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Secara umum filsafat pendidikan islam adalah usaha untuk membimbing manusia secara mendalam, baik itu jasmani maupun rohani berdasarkan agama Islam supaya terbentuk pribadi yang utama sesuai dengan ajaran Islam.
Filsafat merupakan sikap atau pandangan hidup dan sebuah bidang terapan untuk membantu individu untuk mengevaluasi keberadaannya dengan cara yang lebih memuaskan. Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan pemahaman membawa kita kepada tindakan yang telah layak, filsafat perlu pemahaman bagi seseorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan karena ia menentukan pikiran dan pengarahan tindakan seseorang untuk mencapai tujuan.
Sistematika filsafat secara garis besar ada tiga pembahasan pokok atau bagian yaitu; epistemologi atau teori pengetahuan yang membahas bagaimana kita memperoleh pengetahuan, ontologi atau teori hakikat yang membahas tentang hakikat segala sesuatu yang melahirkan pengetahuan dan aksiologi atau teori nilai yang membahas tentang guna pengetahuan. Mempelajari ketiga cabang tersebut sangatlah penting dalam memahami filsafat yang begitu luas ruang lingkup dan pembahasannya.
Pendidikan Islam harus didekatkan pada epistemologi untuk mewujudkan, apa yang disebut epistemologi pendidikan Islam. Upaya penggalian, penemuan dan pengembangan pendidikan Islam bisa efektif dan efisien, bila didasarkan pada epistemologi pendidikan Islam. Epistemologi pendidikan Islam, menuntut segera dibangun oleh para pemikir Islam.  Karena sangat berfungsi untuk mengembangkan pendidikan secara konseptual dan aplikatif.
Kajian Filsafat pendidikan Islam dari segi epistemologi dan aksiologi memberikan manfaat besar. Ontologi membahas hakikat pendidikan Islam, Epistemologi membahas sumber-sumber pendidikan Islam serta aksiologi mengupas nilai-nilai pendidikan Islam. Selengkapnya akan dibahas dalam makalah ini.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Ontologi Filsafat Pendidikan Islam
1.      Pengertian Ontologi Filsafat Pendidikan Islam

Secara etimologis ontologi berasal dari bahasa Yunani ”ethos” dan ”logos”, ethos adalah kata kerja dari einai artinya yang sedang berada, sedangkan logos berarti ilmu. Dengan demikian secara bahasa ontologi dapat diartikan ilmu yang membicarakan segala sesuatu yang ada.[1]
Ontologi merupakan salah satu cabang filsafat yang ingin mencari dan menemukan hakikat dari sesuatu yang ada. Sesuatu yang ada itu dicari oleh manusia agar ia dapat mencari dan menemukan hakikat kenyataan yang bermacam-macam yang pada akhirnya nanti akan memberikan makna pada kehidupan manusia itu sendiri.
Dari deskripsi di atas dapat dipahami bahwa ontologi merupakan cabang atau istilah filsafat dimana segala sesuatu itu mempunyai prinsip mendasar yang tidak menimbulkan pertentangan. Sesuatu yang nyata pasti dapat diterima oleh semua orang sehingga dapat menghasilkan kebenaran. Hakikat realitas menurut sudut pandang filsafat Islam pada hakikatnya ”spiritual”. Prinsip ini mengarah pada aspek fundamental dari spiritual Islam, yaitu bahwa segala sesuatu yang mengitari kita, semua realitas materi atau kejadian merupakan pelaksana. Selanjutnya hakikat esensi dalam kajian filsafat akan terhenti pada penetapan adanya unsur pokok dari segala sesuatu, yang sifatnya fundamental. Unsur pokok ini menunjuk pada suatu jawaban yang abstrak, tidak kelihatan, tidak terukur, dan tidak bisa ditimbang. Hakikat esensi terletak  pada eksistensinya, tidak pada kata bendanya, tetapi pada kata kerjanya yang aktualis.
Ontologi pendidikan Islam membahas dasar atau hakikat substansi dan pola organisasi pendidikan Islam. Secara ontologis, Pendidikan Islam adalah hakikat dari kehidupan manusia sebagai makhluk berakal dan berfikir. Jika manusia bukan makluk berfikir, tidak ada pendidikan. Selanjutnya pendidikan sebagai usaha pengembangan diri manusia, dijadikan alat untuk mendidik.
            Kajian ontologi ini tidak dapat dipisahkan dengan Sang Pencipta. Allah telah membekalkan beberapa potensi kepada kita untuk berfikir.

            Tiga kata kunci tentang pendidikan Islam, yaitu:
1.      Ta’lim,  kata ini telah digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan Islam. Mengacu pada pengetahuan, berupa pengenalan dan pemahaman terhadap segenap nama-nama atau benda ciptaan Allah. Rasyid Ridha, mengartikan ta’lim sebagai proses transmisi berbagai Ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.
2.      Tarbiyah, kata ini berasal dari kata Rabb, mengandung arti memelihara, membesarkan dan mendidik yang kedalamannya sudah termasuk makna mengajar.
3.      Ta’dib, Syed Muhammad Naquib al-Attas mengungkapkan istilah  yang paling tepat untuk menunjukan pendidikan Islam adalah al-Ta’dib, kata ini berarti pengenalalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia (peserta didik) tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan.
            Dari ketiga kata kunci di atas, berbagai pakar telah merumuskan tentang pendidikan Islam, sebagai berikut:
a.       Ahmad. D. Marimba mengatakan bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
b.      Saefuddin Anshari mengatakan pendidikan Islam adalah proses bimbingan (pimpinan, tuntutan, susulan) oleh subjek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan dan kemauan, intuisi, dsb).
c.       M. Yusuf al Qardawi mengatakan bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya.
d.      Ahmad Tafsir mendefinisikan pendidikan Islam sebagai bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ontologi merupakan cabang filsafat yang membahas masalah tentang kenyataan, tentang realitas, tentang yang nyata dari sesuatu. Sedangkan pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
Jadi, ontologi filsafat pendidikan Islam adalah suatu cabang filsafat yang berkaitan dengan hakekat upaya pelaksanaan pendidikan Islam untuk memahami seluruh realita yang ada.
2.      Implikasi Ontologi dalam Dunia Pendidikan
Ontologi bukanlah suatu hal yang sia-sia melainkan dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Pendidikan terutama yang berkaitan dengan cita-cita dan tujuan pendidikan, muatan kurikulum, dan metode pengajaran sangat menekankan pentingnya pandangan filsafat pendidikan yang sangat menyeluruh. Hal ini menunjukkan bahwa filsafat pendidikan sangat bergantung pada kepercayaan, keyakinan atau pandangan hidup individu atau masyarakat yang terlibat di dalamnya. Hal ini juga didukung oleh fakta yang secara eksplisit maupun implisit mengatakan bahwa setiap ide, keputusan atau tindakan-tindakan yang berkaitan dengan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari pandangan filsafat, agama ataupun sains mengenai hakikat manusia baik jasmaniah maupun ruhaniah.

Implikasi ontologi secara nyata dapat dibuktikan di dunia pendidikan. Pada sebagian SMA, mata pelajaran yang berpokok pangkal pada idea, seperti kesusastraan umpamanya, masih dianggap oleh sebagian masyarakat mempunyai derajat lebih tinggi. Seluruh kurikulum berisi macam-macam mata pelajaran yang telah diatur dan ditetapkan secara hierarki. Di SMA terdapat pula mata pelajaran yang isinya mengandung idea dan konsep-konsep.  Pada tingkatan universitas, pandangan kaum idealis ini lebih jelas lagi penerapannya. Pengetahuan seni budaya adalah bidang studi yang mempersiapkan bahan pemikiran dan kebebasan berpikir. Bidang studi yang dianggap penting adalah mata kuliah yang bersifat teoritis, abstrak dan simbolis.

Selain itu pandangan ontologi ini secara praktis akan menjadi masalah utama pendidikan. Sebab anak bergaul dengan lingkungannya dan mempunyai dorongan yang kuat untuk mengetahui sesuatu. Anak-anak di sekolah atau masyarakat akan menghadapi realita, obyek pengalaman, benda mati, sub human dan human.
Anak-anak harus dibimbing untuk memahami realitas dunia yang nyata ini dan untuk membimbing pengertian anak-anak dalam memahami suatu realita bukanlah semata-mata kewajiban sekolah atau pendidikan. Kewajiban sekolah juga untuk membina kesabaran tentang kebenaran yang berpangkal atas realita. Ini berarti realita itu sebagai tahap pertama, sebagai stimulus untuk menyelami kebenaran. Anak-anak secara sistematis wajib dibina potensi berpikir kritis untuk mengerti kebenaran.

Dengan pembinaan dan bimbingan tersebut, diharapkan anak-anak mampu mengerti perubahan-perubahan di dalam lingkungan hidupnya baik tentang adat istiadat, tata sosial dan pola-pola masyarakat, maupun tentang nilai-nilai moral dan hukum. Daya pikir yang kritis akan sangat membantu pengertian tersebut. Kewajiban pendidik kaitannya dengan ontologis ini ialah membina daya pikir yang tinggi dan kritis pada anak
Implikasi pandangan ontologi terhadap pendidikan adalah bahwa dunia pengalaman manusia yang harus memperkaya kepribadian bukanlah hanya alam raya dan isinya dalam arti sebagai pengalaman sehari-hari. Melainkan sebagai sesuatu yang tak terbatas realitas fisis, spiritual, yang tetap dan berubah-ubah.

3.      Hubungan Ontologi dengan Pendidikan
Ontologi merupakan analisis tentang objek materi dari ilmu pengetahuan.Berisi mengenai hal-hal yang bersifat empiris serta mempelajari mengenai apa yang ingin diketahui manusia dan objek apa yang diteliti ilmu. Dasar ontologi pendidikan adalah objek materi pendidikan ialah sisi yang mengatur seluruh kegiatan kependidikan. Jadi hubungan ontologi dengan pendidikan menempati posisi landasan yang terdasar dari fondasi ilmu dimana disitulah teletak undang-undang dasarnya dunia ilmu.

B.     Epistemologi Filsafat Pendidikan Islam
1.      Pengertian Epistemologi Filsafat Pendidikan Islam

Dalam belajar filsafat, kita akan menemui banyak cabang kajian yang akan membawa kita pada fakta dan betapa kaya dan beragam kajian filsafat itu. Sebenarnya yang terpenting  adalah bagaimana kita semua memahami apa saja yang menjadi kajan filsafat, cabang-cabang filsafat.
Epistemologi mempunyai banyak sekali pemaknaan atau pengertian yang kadang sulit untuk dipahami. Dalam memberikan pemaknaan terhadap epistemologi, para ahli memiliki sudut pandang yang berbeda, sehingga memberikan pemaknaan yang berbeda ketika mengungkapkannya.

Akan tetapi, untuk lebih mudah dalam memahami pengertian epistemologi, maka perlu diketahui pengertian dasarnya terlebih dahulu. Epistemologi berdasarkan akar katanya episteme (pengetahuan) dan logos (ilmu yang sistematis, teori). Secara bahasa (etiologi) epistemologi ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu “episteme” dan “logos. Episteme berarti pengetahuan sedangkan logos berarti teori, uraian atau alasan. Jadi epistemologi dapat diartikan sebagai teori tentang pengetahuan (teori of knowledge)
Secara terminologi, epistemologi adalah teori atau ilmu pengetahuan tentang metode dan dasar-dasar pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan batas-batas pengetahuan dan validitas atau sah berlakunya pengetahuan itu

Untuk memahami pengertian dari epistemologi, berikut adalah beberapa ahli yang mencoba mengungkapkan definisinya, yaitu :
D.W Hamlyin, beliau mengatakan bahwa epistemologi sebagai cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat  dan lingkup pengetahuan, dasar dan pengandaian – pengandaian serta secara umum hal itu dapat  diandalkannya sebagai penegasan bahwa orang memiliki pengetahuan
Dagobert D. Runes. Seperti yang di tulis Mujamil Qomar, beliau memaparkan bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas, sumber, struktur, metode-metode, dan validitas pengetahuan
Am Syaifudin  menyebutkan bahwa epistemologi mencakup pertanyaan yang harus dijawab, apakah ilmu itu, dari mana asalnya, apa sumbernya, apa hakikatnya, bagaimana membangun ilmu yang tepat dan benar, apa kebenaran itu, mungkinkah kita mencapai ilmu yang benar, apa yang dapat kita ketahui, dan sampai manakah batassannya. Semua pertanyaan itu dapat diringkas menjadi dua masalah pokok, masalah sumber ilmu dan masalah benarnya ilmu.

Epistemologi berasal dari kata episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti ilmu. Jadi epistemologi adalah ilmu yang membahas tentang pengetahuan dan cara memperolehnya. Epistemologi disebut juga teori pengetahuan, yakni suatu cabang filsafat yang menyoroti atau membahas tentang tata cara, teknik, atau prosedur mendapatkan ilmu dan keilmuan
Sedangkan, Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang berlandaskan atas dasar-dasar ajaran Islam, yakni Al Qur'an dan Hadits sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat Islam. Melalui pendidikan inilah, kita dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an dan As-sunnah. Sehubungan dengan hal tersebut, tingkat pemahaman, penghayatan, dan pengamalan kita terhadap ajaran Islam sangat tergantung pada tingkat kualitas pendidikan Islam yang kita terima
Dengan kata lain, epistemologi filsafat pendidikan Islam adalah suatu cabang filsafat yang membicarakan tentang cara memperoleh pengetahuan, hakikat pengetahuan dan sumber pengetahuan dalam lingkup pendidikan Islam. Proses syarat batas validitas dan hakekat dari pendidikan islam

2.      Cara Memperoleh Pengetahuan Pendidikan Islam
Cara memperoleh pengetahuan pendidikan Islam adalah dengan menggunakan metode-metode. Metode epistemologi pendidikan Islam adalah metode-metode dalam epistemologi pendidikan Islam atau metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan tentang pendidikan Islam. Metode epistemologi pendidikan Islam merupakan alat filsafat yang membahas pengetahuan pendidikan Islam. Metode epistemologi pendidikan Islam berusaha membangun, merumuskan dan memproses pengetahuan tentang pendidikan Islam.
Menurut Mujamil Qomar dari perenungan-perenungan terhadap ayat-ayat Al-Quran, Hadits Nabi dan penalaran sendiri, untuk sementara didapatkan lima macam metode yang secara efektif untuk membangun pengetahuan tentang pendidikan Islam, yaitu:

a.       Metode Rasional (Manhaj ‘Aqli)
Metode Rasional adalah metode yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria kebenaran yang bisa diterima rasio. Menurut metode ini sesuatu dianggap benar apabila bisa diterima oleh akal, seperti sepuluh lebih banyak dari lima. Tidak ada orang yang mampu menolak kebenaran ini berdasarkan penggunaan akal sehatnya, karena secara rasional sepuluh lebih banyak dari lima.
Metode ini dipakai dalam mencapai pengetahuan pendidikan Islam, terutama yang bersifat apriori. Akal memberi penjelasan-penjelasan yang logis terhadap suatu masalah,sedangkan indera membuktikan penjelasan-penjelasan itu. Penggunaan akal untuk mencapai pengetahuan termasuk pengetahuan pendidikan Islam mendapat pembenaran agama Islam. Filosof muslim berpandangan, bahwa sebagian naṣ syariat mengandung makna ẓahir untuk kalangan umum dan makna batin –filosofis bagi kalangan khusus. Makna yang kedua ini diwujudkan melalui ta’wil bagi ahlinya. Ini berarti Al-Quran dan Hadits benar-benar mengandung segi-segi pemikiran-pemikiran filosofis dan mewajibkan untuk mengeluarkan pemikiran-pemikiran ini bagi orang yang mampu dan ahlinya.

b.      Metode Intuitif (Manhaj Zawqi)
Metode intuitif merupakan metode yang khas bagi ilmuan yang menjadikan tradisi ilmiah Barat sebagai landasan berfikir mengingat metode tersebut tidak pernah diperlukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Sebaliknya dikalangan Muslim seakan-akan ada kesepakatan untuk menyetujui intuisi sebagai satu metode yang sah dalam mengembangkan pengetahuan, sehingga mereka telah terbiasa menggunakan metode ini dalam menangkap pengembangan pengetahuan.
Dalam pendidikan Islam, pengetahuan intuitif ditempatkan pada posisi yang layak. Pendidikan Islam sekarang menjadikan manusia sebagai objek material, sedang objek formalnya adalah kemampuan manusia. Pendidikan Islam sebenarnya secara spesifik terfokus untuk mempelajari kemampuan manusia itu, baik berdasarkan wahyu, pemberdayaan akal maupun pengamatan langsung. Di kalangan pemikir Islam, intuisi tidak hanya disederajatkan dengan akal maupun indera, tetapi bahkan lebih diistimewakan daripada keduanya.  Bagi Al-Gazhali, bahwa al-zawaq (intuisi) lebih tinggi dan lebih dipercaya, daripada akal untuk menangkap pengetahuan yang betul-betul diyakini kebenarannya. Sumber pengetahuan tersebut dinamakan al-nubuwwat, yang pada nabi-nabi berbentuk wahyu dan pada manusia biasa berbentuk Ilham
Sebagai suatu metode epistemologi, intuisi itu bersifat netral.  Artinya ia bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan berbagai macam pengetahuan. Intuisi dalam pengertian kemampuan mencapai kesimpulan secara tepat tanpa melalui langkah-langkah logika satu demi satu (al-hads), maupun dalam pengertian pengalaman mencerahkan (al-wjdan), adalah sampainya daripada makna, atau sampainya makna pada diri, baik itu diperoleh melalui pembuktian, seperti dalam hal pertama al-hads, atau datang dengan sendirinya dalam hal yang kedua al-wijdan.

c.       Metode Dialogis (Manhaj Jadali)
Metode dialogis yang dimaksudkan di sini adalah upaya menggali pengetahaun pendidikan Islam yang dilakukan melalui karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua orang ahli atau lebih berdasarkan argumentasi-argumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode ini memiliki sandaran teologis yang jelas. Upaya untuk mecari jawaban-jawaban adalah aktivitas yang sah menurut Islam maupun ilmu pengetahuan. Peristiwa sebagai wujud dialog telah dikemukakkan dalam Al-Quran.
Pendidikan Islam perlu didialogkan dengan nalar kita untuk memperolah jawaban-jawaban yang signifikan dalam mengembangkan pendidikan Islam tersebut. Nalar itu akan memiliki daya analisis yang tajam manakala menghadapi tantangan-tantangan. Ilmu pendidikan Islam harus bertumpu pada gagasan-gagasan yang dialogis dengan pengalaan empiris yang terdiri atas fakta atau informasi  untuk diolah menjadi teori yang valid yang menjadi tempat berpijaknya suatu pengetahuan  ilmiah. Untuk menerapkan metode ini, dapat disiapkan wadahnya dengan beberapa cara, misalnya dengan menetapkan pasangan dialog, membentuk forum dialog, mempertemukan dua forum dialog, maupun dengan mengundang pakar-pakar pendidikan Islam, apabila difungsikan secara maksimal. wadah-wadah dialog itu hanya berbeda skalanya saja, sedang misi dan fungsinya relatif sama. Semuanya sebagai wadah untuk menggali pengetahuan pendidikan Islam dari Al-Quran, hadits dan praktek-praktek pendidikan Islam, kemudian dirumuskan dalam teori-teori ilmiah tentang pendidikan Islam.

d.      Metode Komparatif (Manhaj Maqaran)
Metode komparatif adalah metode memperoleh pengetahuan (dalam hal ini pengetahuan pendidikan Islam), baik sesama pendidikan Islam maupun pendidikan Islam dengan pendidikan lainnya. Metode ini ditempuh untuk mencari keunggulan-keunggulan maupun memadukan pengertian atau pemahaman, supaya didapatkan ketegasan maksud dari permasalahan pendidikan. Maka metode komparatif ini masih bisa dibedakan dengan pendidikan perbandingan.
Metode komparatif sebagai salah satu metode epistemologi pendidikan Islam objek yang beragam untuk diperbandingkan, yaitu meliputi: perbandingan sesama Ayat Al-Quran tentang pendidikan, antara ayat-ayat pendidikan dengan hadits-hadits pendidikan, antara sesama hadits pendidikan, antara sesama teori dari pemikir pendidikan, antara sesama teori dari pakar pendidikan Islam dan non Islam, antara sesama lembaga pendidikan Islam, antara sesama lembaga pendidikan Islam dengan lembaga pendidikan non Islam, antara sesama sejarah umat Islam dahulu dan sekarang.

e.       Metode Kritik (Manhaj Naqdi)
Metode kritik yaitu sebagai usaha untuk menggali pengetahuan tentang pendidikan Islam dengan cara mengoreksi kelemahan-kelemahan suatu konsep atau aplikasi pendidikan, kemudian menawarkan solusi sebagai alternatif pemecahannya. Jadi maksudnya kritik bukan karena adanya kebencian, melainkan karena adanya kejanggalan-kejanggalan atau kelemahan-kelemahan yang harus diluruskan.
Sebenarnya kritik adalah metode kita yang sudah ada sejak dulu dari ilmu kalam, fiqh, sejarah Islam maupun hadits. Namun sayangnya sekarang jarang sekali kalangan Muslim yang berpijak pada metode kritik ketika mengungkapkan gagasan-gagasannya. Salah satau pemikir muslim yang karya-karyanya bernuansa kritik adalah Muhammad Arkoun. Beliau mengkritik bangunan epistemologi keilmuan agam Islam. Sebenarnya kritik itu berkonotasi dalam makna upaya membangun, tidak seperti yang kita pahami selama ini bahwa kritik adalah penghinaan. Dan itu berakibat umat muslim merasa tidak suka terhadap kritik. Dengan menggunakan metode kritik dapat mengkritik teori barat yang tidak sepaham dengan nas-nas wahyu yang berkaitan dengan pendidikan Islam.

3.      Sumber Pengetahuan dalam Pendidikan Islam
Sumber dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagaia asal. Sebagai contoh sumber mata air, berarti asal dari air yang berada di mata air itu.[24] Dengan demikian sumber ilmu pengetahuan adalah asal dari ilmu pengetahuan yang diperoleh manusia. Jika membicarakan masalah asal, maka pengetahuan dan ilmu pengetahuan tidak dibedakan, karena dalam sumber pengetahuan juga terdapat sumber ilmu pengetahuan.
Sumber pendidikan islam merupakan hal yang sangat di perhatikan dalam penataan individual dan sosial sehingga dapat mengaplikasikan islam secara sempurna. Didalam pendidikan islam terdapat beberapa sumber pendidikan, para ahli sependapat bahwa Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah sumber pendidikan Islam sebagaimana mereka juga sependapat bahwa Al-Qur’an adalah sumber utama yang pertama dan As-Sunnah sumber utama kedua.

a.       Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan sumber pertama dan yang paling utama pendidikan islam. Al-Qur’an memiliki konsep pendidikan yang utuh, hanya saja  tidak mudah untuk diungkap secara keseluruhannya karena luas dan mendalamnya pembahasan itu di dalam al-Qur’an disamping juga keterbatasan kemampuan manusia untuk memahami keseluruhannya dengan sempurna. Dan pendidikan al-qur’an juga memiliki pengaruh yang dahsyat apabila dipahami dengan tepat dan diikuti dan diterapkan secara utuh dan benar. Karenanya menjadikan al-Qur’an sebagi sumber bagi pendidikan Islam adalah keharusan bagi umat islam.

b.      As-Sunnah
As-sunnah didefenisikan sebagai sesuatu yang didapatkan dari Nabi Muhammad SAW yang terdiri dari ucapan, perbuatan,persetujuan, sifat fisik atau budi, atau biografi, baik pada masa sebelum kenabian ataupun sesudahnya. Didalam dunia pendidikan, As-Sunnah memiliki dua manfaat pokok. Manfaat pertama, As-sunnah mampu menjelaskan konsep dan kesempurnaan pendidikan islam sesuai dengan konsep Al-Qur’an, serta lebih merinci penjelasan Al-Qur’an. Kedua, As-Sunnah dapat menjadi contoh yang tepat dalam penentuan metode pendidikan.

c.       Ijtihad
Ijtihad merupakan istilah para fuqaha, yakni berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuwan syari’at islam untuk menetapkan atau menentukan sesuatu hukum  syariat islam. Ijtihad dalam hal ini meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan, tetapi tetap berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah.

Ijtihad dalam pendidikan harus tetap bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah yang di olah oleh akal yang sehat oleh para ahli pendidikan islam.

4.      Hubungan Epistemologi dengan Pendidikan
Epistemologi adalah pengetahuan sistematik mengenai pengetahuan. Ia merupakan salah satu cabang filsafat yang membahas tentang terjadinya pengetahuan,sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan,metode atau caraa memperoleh pengetahuan, validitas dan kebenaran pengetahuan. Aspek epistemologi adalah kebenaran fakta atau kenyataan dari sudut pandang mengapa dan bagai mana fakta itu benar yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya.
Jadi hubungan epistemologi dengan pendidikan adalah untuk mengembangkan ilmu secara produktif dan bertanggung jawab serta memberikan suatu gambaran-gambaran umum mengenai kebenaran yang diajarkan dalam proses pendidikan.

C.    Aksiologi Filsafat Pendidikan Islam
1.      Pengertian Aksiologi Filsafat Pendidikan Islam

Aksiologi secara etimologis berasal dari kata axios (Yunani) yang berarti "nilai" dan logos yang berarti "teori". Secara historis, istilah yang lebih umum dipakai adalah etika (ethics) atau moral (morals). Tetapi dewasa ini, istilah axios (nilai) dan logos (teori) lebih akrab dipakai dalam dialog filosofis. Dengan mengambil arti dari kedua kata ini maka aksiologi berarti "teori tentang nilai". Jadi, aksiologi biasa disebut sebagai teori nilai. Untuk memahami pengertian dari aksiologi, berikut adalah beberapa ahli yang mencoba mengungkapkan definisinya, yaitu :
Menurut Suriasumantri, aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
Menurut Wibisono dalam Surajiyo, aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normative penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu
Menurut Bramel dalam Amsal, aksiologi terbagi tiga bagian

a.       Moral Conduck, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus yaitu etika. Filsafat pendidikan islam dan etika pendidikan, antara ilmu (pendidikan) dan etika memiliki hubungan erat. Masalah moral tidak bisa dilepaskan dengan tekat manusia untuk menemukan kebenaran, sebab untuk menemukan kebenaran dan terlebih untuk mempertahankan kebenaran, diperlukan keberanian moral. Sangat sulit membayangkan perkembangan IPTEK tanpa adanya kendali dari nilai-nilai etika agama. Oleh sebab itu berdasarkan pada pendekatan etik moral, pendidikan islam harus berbentuk proses pengarahan perkembangan kehidupan dan keberagamaann pada peserta didik kearah idealitas kehidupan islami.

b.      Estetic expression, yaitu ekspresi keindahan, bidang ini melahirkan keindahan. Estetika merupakan nilai-nilai yang berkaitan dengan kreasi seni dengan pengalaman-pengalaman kita yang berhubungan dengan seni. Filsafat pendidikan islam dan estetika pendidikan. Adapun yang mendasari hubungan antara filsafat pendidikan islam dan estetika pendidikan adalah lebih menitik beratkan kepada “predikat” keindahan yang diberikan pada hasil seni (sesuai dengan islam) dan kreatif.

c.       Socio-political life, yaitu kehidupan social politik, yang akan melahirkan filsafat social politik. Etika sosial misalnya harus berprinsip persamaan dan kebersamaan; keadilan sosial ; keterbukaan dan musyawarah.
Dengan kata lain, aksiologi Filsafat pendidikan Islam adalah cabang filsafat yang membahas tentang teori nilai dalam pendidikan Islam.

Aksiologi adalah studi tentang nilai. Nilai adalah sesuatu yang berharga, yang diidamkan oleh setiap insan. Nilai yang dimaksud adalah:
a.       Nilai jasmani : nilai yang terdiri atas nilai hidup, nilai nikmat, dan nilai guna.
b.      Nilai Rohani : nilai yang terdiri atas nilai intelek, nilai estetika, nilai etika, dan nilai religi
Nilai – nilai di atas tersusun dalam suatu sistem yang berurutan, yaitu dari nilai hidup –> nilai nikmat –> nilai guna –>  nilai intelek –> nilai estetika –> nilai etika –> nilai religi. Berikut ini akan dikemukakan contoh dari hal – hal yang mengandung nilai – nilai tersebut:
a.       Nilai hidup            : sehat-sakit, menelan-memuntahkan.
b.      Nilai nikmat          : suka-duka, harum-busuk, manis-pahit.
c.       Nilai guna              : Manfaat-mudarat, mengenakan-menanggalkan.
d.      Nilai intelek           : cermat-ceroboh, cerdas-bebal.
e.       Nilai estetika         : mulus-cacat, mekar-kuncup.
f.       Nilai etika              : bakti-durhaka, jujur-curang.
g.      Nilai religi              : mustahil-mungkin, meyakini-mencurigai.
2.      Bentuk dan Tingkatan Nilai
Nilai merupakan segala sesuatu yang ada hubungannya dengan subyek manusia. Nilai – nilai yang ada itu bersifat obyektif dan instrisik yang telah diciptakan oleh Maha Pencipta, bukan oleh manusia. Menurut Yinger, nilai bisa dilihat dengan tiga penampilan, antara lain:
a.       Nilai sebagai fakta watak
Nilai sebagai fakta watak menunjukkan bahwa sejauhmana seseorang bersedia menjadikan nilai sebagai pegangan dalam pembimbingan dan pengambilan keputusan.
b.      Nilai sebagai fakta kultural
Nilai sebagai fakta kultural menunjukkan bahwa nilai tersebut diterima dan dijadikan sebagai kriteria normatif dalam pengambilan keputusan oleh anggota masyarakat.
c.       Nilai sebagai konteks struktural
Nilai yang ada baik dari segi fakta, watak, maupun sebagai fakta kultural mampu memberikan dampaknya pada struktural sosial yang bersangkutan.
Namun pada dasarnya nilai – nilai tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
a.       Nilai formal, yaitu nilai yang tidak ada wujudnya, tetapi memiliki bentuk, lambang serta simbol – simbol. Nilai ini terbagi menjadi dua macam, yaitu]
1)      Nilai sendiri, seperti sebutan bapak lurah bagi seorang yang memangku jabatan sebagai bapak lurah.
2)      Nilai turunan, seperti sebutan “Ibu lurah” bagi seorang yang menjadi istri pemangku jabatan lurah.
b.      Nilai material, yakni nilai yang terwujud dalam kenyataan pengalaman, rohani dan jasmani. Nilai ini terbagi atas dua macam, yaitu:
1)      Nilai rohani, terdiri dari nilai logika, misalkan cerita, nilai estetika; misalkan musik, berpakaian anggun, nilai etika; misalkan ramah, serakah, dan nilai religi; misalkan sangsi, syirik.
2)      Nilai jasmani atau nilai pancaindra, terdiri atas, nilai hidup misalkan bebas, berjuang, menindas, nilai nikmat; misalkan puas, nyaman, aman, dan nilai guna; misalkan nilai butuh, menunjang, peranan.
3.      Sumber Nilai dalam Kehidupan Manusia
Sumber nilai yang berlaku dalam pranat kehidupan manusia dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:

a.       Nilai Ilahi
Nilai ilahi adalah yang dititahkan oleh Tuhan melalui para Rasul-Nya yang berbentuk takwa, iman, adil yang diabdikan dalam wahyu ilahi.
Religi merupakan sumber yang pertama dan utama bagi para penganutnya. Dari segi religi, mereka menyebarkan nilai – nilai agar diaktualisasikan dalam kehidupan sehari – hari.
Nilai ilahi tidak mengalami perubahan, nilai ilahi yang fundamental mengandung kemutlakan bagi kehidupan manusia selaku pribadi dan selaku anggota masyarakat serta tidak cenderung untuk berubah mengikuti selera hawa nafsu manusia yang berubah – ubah sesuai dengan tuntunan perubahan sosial dan tuntunan individual.
b.      Nilai Insani
Nilai insani yang tumbuh atas kesepakatan manusia hidup dan berkembang dari peradaban manusia. Nilai ini bersifat dinamis, sedangkan keberlakuannya dan kebenarannya relatif nisbi yang dibatasi oleh masyarakat dan waktu. Nilai-nilai insani kemudian melembaga menjadi tradisi-tradisi yang diwariskan turun-temurun dan mengikat anggota masyarakat yang mendukungnya.
4.      Hubungan Aksiologi dengan Pendidikan
Aksiologi mempelajari mengenai manfaat apa yang diperoleh dari ilmu pengetahuan,menyelidiki hakikat nilai,serta berisi mengenai etika dan estetika.Penerapan aksiologi dalam pendidikan misalnya saja adalah dengan adanya mata pelajaran ilmu sosial dan kewarganegaraan yang mengajarkan bagaimanakah etika atau sikap yang baik itu,selain itu adalah mata pelajaran kesenian yang mengajarkan mengenai estetika atau keindahan dari sebuah karya manusia.  Dasar Aksiologis Pendidikan adalah Kemanfaatan teori pendidikan tidak hanya perlu sebagai ilmu yang otonom tetapi juga diperlukan untuk memberikan dasar yang sebaik-baiknya bagi pendidikan sebagai proses pembudayaan manusia secara beradab.


D.    Tabel Hubungan Epistemologi, Aksiologi, dan Ontologi Pendidikan

Pendidik
Ontologi
Epistemologi
Aksiologi
Bagaimana cara seorang pendidik memahamkan peserta didik tentang hakekat pendidikan Islam
Bagaimana cara seorang pendidik memberikan ilmu kepada peserta didik tentang pendidikan Islam
Bagaimana cara pendidik memahamkan nilai-nilai yang terkandung pendidikan Islam kepada peserta didik
Peserta Didik
Bagaimana cara peserta didik memahami hakekat pendidikan Islam
Bagaimana cara seorang peserta didik memperoleh ilmu dalam pendidikan Islam
Bagaimana peserta didik mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung pendidikan Islam


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Ontologi filsafat pendidikan Islam adalah suatu cabang filsafat yang berkaitan dengan hakekat upaya pelaksanaan pendidikan Islam untuk memahami seluruh realita yang ada. hubungan ontologi dengan pendidikan menempati posisi landasan yang terdasar dari fondasi ilmu dimana disitulah teletak undang-undang dasarnya dunia ilmu.
Epistemologi filsafat pendidikan Islam adalah suatu cabang filsafat yang membicarakan tentang cara memperoleh pengetahuan, hakikat pengetahuan dan sumber pengetahuan dalam lingkup pendidikan Islam, dan cara memperoleh pengetahuan adalah dengan menggunakan metode-metode, antara lain : Metode Rasional (Manhaj ‘Aqli), Metode Intuitif (Manhaj Zawqi), Metode Dialogis (Manhaj Jadali), Metode Komparatif (Manhaj Maqaran), Metode Kritik (Manhaj Naqdi), kemudian sumber-sumber pengetahuan dalam pendidikan Islam adalah al-Qur’an, Hadist, dan Ijtihad.
Aksiologi filsafat pendidikan Islam adalah suatu cabang filsafat yang membicarakan tentang teori nilai dalam pendidikan Islam. Nilai-nilai seperti : Nilai jasmani, nilai yang terdiri atas nilai hidup, nilai nikmat, dan nilai guna dan Nilai Rohani, nilai yang terdiri atas nilai intelek, nilai estetika, nilai etika, dan nilai religi.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2005. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta. Lembaga Pendidikan Umat.
An Nahlawi, Abdurahman. 1983. Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah dan              Masyarakat. Jakarta. Gema Insani.
Asy'ari, Musa. 1999. Filsafat Islam: Sunah Nabi dalam Berfikir. Yogyakarta. Lesfi
Basri, Hasan. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung. Pustaka Setia
http://rangkuman-pendidikan.blogspot.co.id/2017/10/makalah-ontologi-filsafat-pendidikan.html

========================================================================

makalah ontologi efistomologi aksiologi filsafat pendidikan islam,makalah ontologi filsafat pendidikan islam,ontologi filsafat islam,ontologi filsafat pendidikan islam pdf,makalah ontologi islam,makalah epistemologi filsafat pendidikan,motivasi berfilsafat dalam islam,ontologi epistemologi aksiologi pendidikan islam,epistemologi pendidikan islam

kumpulan nadhom sunda

Nazhoman Singkat Proses Syafa’atul ‘Uzhma - Kitab Taodleh Tiijaan Add-durorii

Allahumma sholli ‘alaa # Sayyidinaa Muhammadin
Wa aalihi Wa Shohbihi # Wa sallim wa barik ‘alaih
Lumpat sakabeh jalma # Di udag-udag naraka
Taya pisan nu ngabela # Anging amal keur di dunya
Lumpat sakabeh jalma # Muruna ka nabi Adam
Menta tulung jeung Syafa’at # Nabi Adam teh ngadawuh
Aduh karunya teuing # Boro-boro nyafa’atan
Kaula ge ekeur susah # Tuh sugan ka nabi Nuh
Lumpat sakabeh jalma # Muruna ka nabi Nuh
Menta tulung jeung Syafa’at # Nabi Nuh teh ngadawuh
Aduh karunya teuing # Boro-boro nyafa’atan
Kaula ge ekeur susah # Tuh sugan ka nabi Ibrahim
Lumpat sakabeh jalma # Muruna ka nabi Ibrahim
Menta tulung jeung Syafa’at # Nabi Ibrohim ngadawuh
Aduh karunya teuing # Boro-boro nyafa’atan
Kaula ge ekeur susah # Tuh sugan ka nabi Musa
Lumpat sakabeh jalma # Muruna ka nabi Musa
Menta tulung jeung Syafa’at # Nabi Musa teh ngadawuh
Aduh karunya teuing # Boro-boro nyafa’atan
Kaula ge ekeur susah # Tuh sugan ka nabi ‘Isa
Lumpat sakabeh jalma # Muruna ka nabi ‘Isa
Menta tulung jeung Syafa’at # Nabi ‘Isa teh ngadawuh
Aduh karunya teuing # Boro-boro nyafa’atan
Kaula ge ekeur susah # Tuh sugan ka kanjeng nabi
Lumpat sakabeh jalma # Muruna ka kanjeng nabi
Menta tulung jeung Syafa’at # Kanjeng nabi teras sujud
Sujud ka yang agung # Nyuhunkeun Syafa’at gusti
Gusti Allah teh nimbalan # Pek ku anjeun Syafa’atan
Cengkat dina sujud # Kanjeng nabi teh ngorejat
Narajang naraka galak # Naraka ampun careurik
Hanjat ka meja hejo # Kanjeng nabi ngahukuman
Dina waktu genep zaman # Jalma rengse sadayan

NADZOM AQO’IDUL IMAN

Ari aqo'idul iman lima puluh kayakinan
kanyahokeun sing enyaan mun ngaku jalma ber iman
nu dua puluh sifat na
wajib aya di alloh na
Dua puluh nu muhal na nu jadi lalawan nana
Sifat nu jaiz na hiji
jumlah opat puluh hiji
hak alloh nu maha suci
teras na di tambah deui
opat nu wajib di rusul
opat nu muhal di rusul
nu jaiz na hiji hungkul,jumlah salapan nu nyusul
jadi opat puluh hiji
tambah salapan ber arti
jumlah lima puluh pasti pek sebutan hiji hiji
wujud,qiddam,baqqo,mukholafatul'lil,hawa'dissi,qiyamuhhu binafsihhi,wahdanniat,qudrot,irodat,ilmu hayat,sama basor kalam,qodiron muridan,aliman,hayan samingan basiron mutakaliman
Aya heubeul langgeung beda jeung kabeh nu anyar
jumeuneung kalawan dat na hiji alloh dina dat na
hiji na sifat na,hiji padameulan nana
kawasa kersa uninga alloh nu hirup na,ngadangu ningali
sasawuran bukti kawasa
bukti alloh kersa uninga alloh nu hirup na
bukti nu ngadangu nu ningali nu dadawuh
jadi sadayana nu wajib na dua puluh
Adam Hudus fana munasalah lil'hawadis itiaj Tangadud ngajju wakarohah
jahal mao somam umyum bukmum kaunuhu ajijan
karihan jahilan maitan assom ama abkham
Eweuh anyar ruksak sarupa eujeung nu anyar
Butuh kana tempat jeung butuh kanu ngayakeun
Bimbilangan dat na sifat na sareng dameul na
Apeus kapaksa bodo maot torek lolongna
Pireu bukti alloh anu apeus anu kapaksa
anu bodo maot,torek,lolong,jeung pireuna
Wenang ti alloh na
mi'dameul barang nu mungkin
ta aya anu wajib midameul barang nu mungkin.
sidiq amanah tablig patonah khiddib khianat khidmam kiladah
Bener kapercaya ngadugikeun eujeung pinter
bohong cidera jeung nyumputkeun tur bodo na
wenang ti rusul na sifat manusia biasa
kaya tuang leuet angkat kuleum sajabana.

========================================================================


nadhom sunda anak adam,teks nadoman sunda,kumpulan nadhom sunda,pupujian bahasa sunda islam mp3,nadoman sunda pepeling,pupujian sunda

Monday, October 30, 2017

contoh artikel bahasa inggris tentang manfaat olahraga

The Benefits of Exercise for Our Body



Our body needs so many energies to support our daily activities. Those energies are produced from the combustion process or metabolism in our body. Therefore, we need regular exercise to speed up the process of formation energy. In addition to producing energy, Exercising also has so many good benefits for our body. Here are the advantages of exercise for our bodies.

Losing weight

For people who are obesity, exercise is one of powerful way to lose their weight. However workouts with enough portions and do not too excessive. Regular exercise will burn fats in our body and converts it into energy so that their body will be slimmer.

Keeping body stay fit

Exercise at least 2 times a week will make our bodies stay fit and fresh. This is because our body will put out sweat and hormone-hormone that is important during exercise.

Decreasing cholesterol levels

Sports will optimize the performance of our heart. The heart will pump blood more quickly than usual. If the blood flows smoothly in our body, it will decrease the cholesterol levels which contains in the blood so that we are protected from diseases such as coronary heart or stroke.

Making Proportional body

Exercise can make up our bodies become proportional. Some sports such as weightlifting push-ups, sit ups and push-ups will establish and increase muscle’s mass so that makes our body becomes more proportional with big muscles.

Heart is a vital organ of our body. Exercising regularly will strengthen our heart’s muscle. Nevertheless, for cancer patients are recommended to exercise with small portion and do not too heavy because it would be dangerous to the health of their heart. It is better to check the health of your heart before exercising because many people suddenly died during or after exercise due to a heart attack.

Protecting the body from disease

By exercising regularly we will avoid dangerous diseases such as obesity, cholesterol, diabetes, heart disease and many more which are caused by lack of exercise.

In short, Exercising has so many advantages for our bodies. Regular exercise can lose weight, make the body stay fit, lower cholesterol levels, form body muscle, strengthen the heart and free from disease. Have you exercise regularly? If not, let us start from now because health is very expensive.

Artinya:
Manfaat Olahraga Bagi Tubuh Kita

Tubuh memerlukan energy yang banyak untuk menunjang aktivitas kita sehari-hari. Energy-energy tersebut dihasilkan dari proses pembakaran atau metabolism dari dalam tubuh kita. oleh karena itu kita memerlukan olahraga secara teratur untuk mempercepat proses pembentukan energy itu. Selain menghasilkan energy, Olahraga juga memiliki banyak manfaat yang baik untuk tubuh kita. Berikut adalah manfaat olahraga bagi tubuh kita.

Menurunkan berat badan

Untuk orang yang mengalami obesitas, olahraga merupakan salah satu cara yang ampuh untuk menurunkan berat badan. Namun berolahragalah dengan porsi yang cukup dan tidak berlebihan. Olahraga yang teratur akan membakar lemak-lemak di dalam tubuh dan diubah menjadi energy.

Membuat tubuh tetap fit

Berolahraga minimal 2 kali dalam seminggu akan membuat tubuh kita tetap fit dan segar. hal ini dikarenakan tubuh kita akan mengelurakan keringat dan hormone-hormone yang penting selama berolahraga.

Menurunkan kadar kolesterol

Olahraga akan mengoptimalkan kinerja jantung. jantung akan memompa darah lebih cepat dari biasanya. dengan lancarnya aliran darah di dalam tubuh kita, tentu akan menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga kita terhindar dari penyakit seperti jantung coroner atau stroke.

Membuat tubuh menjadi proporsional

Olahraga dapat membentuk tubuh kita menjadi proposional. Beberapa olahraga seperti angkat beban, push up, sit up dan push up akan membentuk dan memperbesar masa otot sehingga membuat tubuh kita menjadi lebih proposional dengan otot-otot yang besar.

Memperkuat jantung

Jantung merupakan organ yang sangat vital bagi tubuh kita. Berolahraga secara teratur akan memeperkuat jantung kita. Namun bagi penderita kanker dianjurkan untuk berolahraga dengan porsi yang sedikit dan tidak terlalu berat karena akan berbahaya bagi kesehatan jantung mereka. ada baiknya Anda mengecek kesehatan jantung Anda sebelum berolahrag karena banyak kasusus orang tiba-tiba meninggal saat atau sesudah berolahraga karena serangan jantung.

Melindungi tubuh dari penyakit

Dengan berolahraga secara teratur kita akan terhindar dari penyakit-penyakit yang berbahaya seperti obesitas, kolesterol, diabetes, penyakit jantung dan masih banyak lagi yang disebabkan kurang berolahraga.

Demikianlah beberapa manfaat olahraga bagi tubuh kita. Olahraga secara teratur bisa menurunkan berat badan, membuat tubuh tetap fit, menurunkan kadar kolestrol, membentuk tubuh, memperkuat jantung dan terbebas dari penyakit. Sudahkah anda berolahraga secara teratur? Jika belum marilah kita memulainya dari sekarang karena kesehatan sangatlah mahal harganya.

=========================================================================

menceritakan keluarga dalam bahasa inggris singkat,menceritakan silsilah keluarga dalam bahasa inggris,karangan bahasa inggris beserta artinya,deskripsi tentang keluarga,contoh karangan tentang keluarga saya,karangan pendek bahasa inggris,contoh deskripsi keluarga sendiri,menceritakan tentang keluarga,contoh karangan bahasa inggris tentang sekolah,karangan tentang sekolah dalam bahasa inggris beserta artinya,deskripsi kelas dalam bahasa inggris,contoh karangan bahasa inggris dan artinya,deskripsi tentang sekolah dalam bahasa inggris singkat,contoh descriptive text tentang lingkungan sekolah,descriptive text lingkungan sekolah,karangan bahasa inggris tentang lingkungan sekolah,artikel olahraga dalam bahasa inggris dan terjemahannya,berita olahraga dalam bahasa inggris dan terjemahannya,artikel bahasa inggris tentang manfaat olahraga,artikel bahasa inggris tentang olahraga basket,artikel bahasa inggris,tentang olahraga bulutangkis,artikel singkat bahasa inggris tentang kesehatan,artikel bahasa inggris tentang olahraga renang,artikel bahasa inggris tentang komputer
Electro Electro